Densus 88 Sita Ratusan Kotak Amal di Lampung, Fadli Zon: Islamofobia Akut!

Anggota DPR RI, Fadli Zon, mengomentari tindakan Densus 88 Polri yang kabarnya menyita ratusan kotal amal. Fadli Zon menyoroti tentang adanya anggapan bahwa tindakan Densus 88 ini seolah memperlihatkan adanya islamofobia di lembaga tersebut.

Setuju dengan anggapan tersebut, penyitaan ratusan kotak amal oleh Densus 88 ini menurut Fadli Zon adalah sikap islamofobia akut.

“Densus 88 versus Kotak Amal. Islamofobia akut,” ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @fadlizon.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri baru saja mengamankan 400 kotak amal milik Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurahman bin Auf (LAZ BM ABA) yang diduga milik organisasi Jamaah Islamiyah (JI).

Disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, tim Densus 88 menyita 400 kotak amal pada Kamis, 4 November 2021.

“Tadi malam mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 14.00 siang ini, Tim Densus 88 dibantu Polda Lampung dan personel dari Polres Pringsewu, telah berhasil melakukan penyitaan kurang lebih 400 kotak amal,” ujarnya.

Penemuan ratusan kotak amal ini berawal dari penangkapan DW, yang merupakan salah satu tersangka tindak pidana terorisme, yang ditangkap di Lampung, pada Selasa, 2 November 2021.

Tak hanya sekali, sebelumnya Densus 88 juga telah menyita sebanyak 791 kotak amal dari tempat DW ditangkap.

Disampaikan Ramadhan, pihak Densus 88 juga masih terus melakukan penelusuran di lokasi penangkapan lantaran diduga menjadi tempat pengumpulan kotak amal.

“Saat ini Tim Densus masih melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi tempat pengumpulan kotak amal,” terangnya.

Selain itu, tim juga telah menangkap tiga orang tersangka lainnya di Lampung, yakni SU, S, dan DW.

Mereka adalah pengurus yayasan amal LAZ BM ABA di Lampung, yang merupakan yayasan yang diduga digunakan untuk menggalang dana pengkaderan Jamaah Islamiyah (JI). {PR}