News  

BNPT Ungkap Teroris Kini Gunakan Cryptocurrency dan Pinjol Untuk Kumpulkan Dana

Cara teroris mengumpulkan dana kini juga ikut perkembangan zaman. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan mereka menggunakan cryptocurrency untuk mengumpulkan dana sekaligus mengelabui polisi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan dalam laporannya, cara teroris mengumpulkan dana diketahui mulai dari menggunakan kotak amal hingga melalui aset cryptocurrency.

“Hal ini sejalan dengan fakta dilapangan, yang menemukan beberapa modus pengumpulan dana untuk terorisme di antaranya melalui kotak amal, yayasan kemanusian, baitul mal, dan usaha legal,” ujar Boy dikutip, Rabu (29/12).

“Pendanaan menggunakan aset virtual, atau mungkin ramai hari ini yang dikenal dengan cryptocurrency, pendanaan pemanfataan pinjaman online,” tambahnya.

Boy mengungkapkan pendanaan terorisme melalui cryptocurrency dan yang lainnya perlu untuk diwaspadai ke depannya.

“Pendanaan tersebut juga turut mengancam, namun dampaknya belum terlihat, yang perlu menjadi kewaspadaan di waktu yang lain,” ungkapnya.

Selain itu, Boy menjelaskan untuk mengelabui aliran pendanaan, para teroris diketahui juga menggunakan suatu cara dalam menyesuaikan aturan sehingga aliran dana tersebut dapat dikatakan legal.

“Jadi umumnya ini kegiatannya tercatat, bahkan ada yang memiliki izin namun dalam praktiknya terjadi penyimpangan,” pungkasnya. {kumparan}