News  

Hancurkan Patung Yesus, Ekstrimis Hindu Serang Gereja di India Saat Perayaan Natal

Kelompok ekstremis Hindu menghancurkan patung Yesus dan membakar model Sinterklas di beberapa negara bagian India. Perusakan patung Yesus tersebut terjadi saat Natal di sebuah gereja di Ambala Cantonment, negara bagian Haryana, India.

Patung setinggi 170 sentimeter tersebut hancur berkeping-keping dan hanya menyisakan bagian kepala patung saja. Tak hanya itu, para ekstremis Hindu juga membakar ornamen Sinterklas.

Dilansir dari Telegraph, pemerintah federal dan negara bagian menolak berkomentar atas peristiwa penyerangan tersebut. Pada hari Sabtu, perayaan Natal juga terganggu di Silchar, Assam timur.

Para pria yang mengaku sebagai anggota Bajrang Dal, sebuah Ormas sayap kanan yang memiliki hubungan dekat dengan BJP, memaksa masuk ke sebuah gereja.

Dilansir dari Hindustantimes, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan atas kasus perusakan patung Yesus di gereja Ambala.

“Rekaman televisi sirkuit tertutup (CCTV) di tempat itu menunjukkan orang-orang itu memasuki kompleks sekitar pukul 12:30 dan pada pukul 01:40, patung itu rusak,” kata Naresh Kumar, penanggung jawab kantor polisi Ambala Cantt.

Pastor Anthony dari gereja mengatakan bahwa karena jam malam, perayaan Natal berakhir lebih awal dan gerbang dikunci pada pukul 22:30.

“Mereka menerobos gereja dan merusak dekorasi di dalam gereja dan juga memecahkan kaca di pintu masuk untuk merusak patung suci Yesus Kristus (Patung Hati Kudus). Ini adalah gereja tertua di Ambala dan hal semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, Pastor Patras Mundu mengatakan, “Isu ini sangat sensitif bagi komunitas Kristen dan sentimen keagamaan kami sangat terluka. Dalam rekaman kamera CCTV, jelas bahwa ini dilakukan dengan sengaja.”

Ambala memiliki populasi Kristen yang cukup besar dan setidaknya empat gereja terkemuka yang dibangun selama pemerintahan Inggris masih ada.

Pada Minggu malam, Uskup Ignatius Loyola Ivan Mascarenhas dari Keuskupan Simla-Chandigarh tiba di gereja untuk pertemuan doa khusus, setelah itu sisa-sisa patung yang rusak dikumpulkan di hadapan sejumlah besar anggota masyarakat.

Inspektur polisi tambahan (ASP) Pooja Dabla mengatakan beberapa tim polisi telah memeriksa TKP untuk menentukan apakah itu kegiatan yang menyimpang atau termotivasi untuk menyakiti sentimen agama. {tribun}