Terseok-Seok 2 Musim Terakhir di MotoGP, Honda Disebut Salah Besar Lepas Dani Pedrosa

Eks bos Honda, Livio Suppo, menilai mantan timnya telah melakukan kesalahan besar hingga berujung keterpurukan di 2 musim terakhir MotoGP. Kesalahan itu salah satunya disebabkan oleh langkah Honda yang melepas Dani Pedrosa pada 2019.

Sebelumnya, Honda diketahui selalu menempatkan pembalapnya, Marc Marquez, menjadi juara dunia pada 2016 hingga 2019 secara berturut-turut. Namun, dominasi Honda seketika meredup ketika pembalap asal Spanyol itu mengalami kecelakaan fatal pada 2020.

Livio Suppo merasa bahwa Honda kehilangan kemampuan aslinya ketika Marquez mengalami kecelakaan tersebut. Sebagai gantinya, posisi Marc Marquez pun digantikan oleh pembalap penguji, Stefan Bradl, diapit oleh pembalap pemula, Alex Marquez.

Suppo mengatakan bahwa memang perkembangan Honda sudah salah pada saat itu. Dirinya merasa Honda telah mengabaikan beberapa hal penting untuk dilakukan agar tetap dominan tanpa pembalap utamanya.

“Tahun lalu jelas bahwa perkembangan tidak berjalan ke arah yang benar. Tetapi seolah-olah mereka mengabaikan sinyal yang datang dari trek dan dari pebalap itu sendiri,” ujar Suppo dilansir dari Tuttomotoriweb, Kamis (13/1/2022).

Honda dianggap terlalu berfokus untuk mengembangkan motor yang sempurna bagi Marc Marquez. Bahkan, perginya Dani Pedrosa pada 2019 dianggap sebagai salah satu kesalahan besar Honda saat itu.

“Mereka membuat beberapa kesalahan dan saya minta maaf karena saya sangat terikat dengan Honda,” pungkasnya.

“Misalnya, mereka melakukan kesalahan dengan membiarkan Dani Pedrosa pergi. Perkembangan motor hanya ke arah di mana hanya Marc yang bisa melaju kencang,” tukasnya. {okezone}