News  

7 Hari Digempur Rusia, 2 Ribu Warga Sipil Ukraina Tewas

Ukraina melaporkan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil tewas akibat gempuran Rusia selama tujuh hari sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi pada Kamis pekan lalu.

“Lebih dari 2.000 warga Ukraina tewas, tak termasuk pasukan kami,” demikian pernyataan Layanan Darurat Ukraina yang dikutip CNN.

Badan itu menyatakan, banyak korban warga sipil berjatuhan karena gempuran Rusia tak pandang lokasi. Selain instalasi militer, berbagai situs sipil juga jadi sasaran.

Sebagaimana dilansir Reuters, gempuran Rusia juga menargetkan fasilitas transportasi, rumah sakit, perumahan penduduk, hingga taman kanak-kanak di berbagai penjuru Ukraina.

“Anak-anak, perempuan, dan pasukan pertahanan kehilangan nyawanya tiap jam,” tulis Layanan Darurat Ukraina.

Data korban warga sipil ini terpaut jauh dari informasi yang dihimpun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berdasarkan data PBB, setidaknya 136 warga sipil tewas akibat serangan Rusia di Ukraina.

Perang ini sendiri pecah setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Donbas, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia, pada Kamis pekan lalu.

Tak lama setelah itu, pasukan Rusia merangsek masuk Ukraina melalui utara, selatan, dan timur. Ukraina lantas membalas serangan atas nama mempertahankan diri. Perang pun pecah.

Rusia terus membombardir sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kotanya, Kiev. Meski mengklaim hanya menyerang instalasi militer, pasukan Rusia juga menargetkan fasilitas-fasilitas sipil.

Ukraina dan Rusia sudah sempat menggelar perundingan pada Senin (28/2), tapi gagal mencapai kesepakatan. Mereka kemudian dijadwalkan menggelar perundingan kedua pada hari ini, Rabu (2/3). {cnn}