Elektabilitas Ustadz Abdul Somad Masih Rendah

Elektabilitas Ustadz Abdul Somad Radar Aktual

Nama Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad (UAS) direkomendasikan oleh Ijtima Ulama sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan dalam survei yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu, nama Salim Segaf dan UAS memang sempat muncul.

Namun saat itu elektabilitasnya masih kecil dan kalah dengan nama besar seperti Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Saat itu, elektabilitas keduanya masih di bawah 5 persen.

“Di pertanyaan terbuka muncul nama Ustadz Somad dan Pak Salim Segaf, dan hasil survei ini akan sangat tergantung dengan jumlah nama yang kita uji. Kemudian juga lawannya siapa, pasangan siapa, dan sebagainya. Sehingga memang angka pastinya kita belum tahu,” kata Ardian, usai rilis hasil survei bertema ‘Isu Terorisme dan Harapan Publik’ di Kantor LSI Denny JA, Selasa 31 Juli 2018.

Ardian mengatakan, jika memang keduanya berniat maju menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo, maka diperlukan kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas. Salim Segaf dan Ustadz Somad harus dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih mereka.

“Kalau kita ingin bayangkan, dua-duanya ini masih perlu kerja keras. Karena orang bisa jadi suka dengan Ustaz Somad dan Salim Segaf, tetapi kesukaan saja tidak cukup. Orang juga harus yakin bahwa keduanya ini mampu untuk menyelesaikan masalah Indonesia dan tidak hanya sekadar suka atau tidak,” ujar Ardian.

Menurut Ardian, keduanya memang saat ini memiliki potensi. Ustadz Abdul Somad atau UAS merupakan dai kondang yang sedang banyak diidolakan masyarakat.

Dia dikenal tegas dan memiliki prinsip menegakkan kebenaran. Sementara Salim merupakan pimpinan partai yang telah memiliki basis massa yang cukup banyak.

“Jadi keduanya punya basis massa real. Pertama misalnya Pak Salim, kita tahu sendiri sebagai Ketua Majelis Syuro PKS, tentu dia punya basis massa yang kuat. Kemudian kalau dilihat dari segi timur dan barat, Pak Salim ini dianggap mewakili timur. Pak Prabowo sosok nasionalis, Pak Salim lebih kepada Islamis, religius. Jadi sedikit banyak bisa menambah kekuatan Pak Prabowo,” tuturnya.