News  

”The Real President” Dalam Ancaman People Power

Minyak goreng naik hampir dua kali lipat. Rp 50.000 per 2 liter. Rakyat mulai bereaksi. Letupan kecil mulai ada. Aksi-aksi belum masif dan meluas. Rakyat mulai resah. Bentangan spanduk besar, Jokowi mundur sekarang juga.

Pertamax mulai 1 April 2022 naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter. Kalangan menengah atas belum merespon atau ngedumel dalam hati. Bangkit bergerak atau diam dilindas kekuasaan menindas.

Ada sinyal Pertalite dan Gas Elpiji 3 kg juga bakal naik. Kenaikan yang menyasar kalangan menengah bawah. Keresahan rakyat makin bertambah. BBM naik akan mengerek harga sembilan bahan pokok ikut naik.

Akankah kenaikan minyak goreng, pertalite dan gas elpiji serta kebutuhan pokok lainnya memicu kemarahan rakyat? People power seperti tahun 1998. Wait and see!

Ada yang mengendus kenaikan minyak goreng diluar kewajaran dan rencana kenaikan pertalite dan gas elpiji sengaja untuk memancing kemarahan rakyat pasca isu presiden tiga periode menemui jalan buntu?

Memancing rakyat turun ke jalan dan bakar-bakaran. Redesign peristiwa 1965. Ada alasan untuk menciptakan keadaan darurat. Endingnya, pemilu ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden. Durasi kedzaliman bertambah. Rakyat makin sengsara.

Ada pihak yang menyebut sebagai bentuk kepanikan pasca buntunya presiden tiga periode. Mulai berfikir kurang waras. Sampai-sampai memobilisasi kepala desa yang tergabung dalam APDESI abal-abal. Jangan-jangan kepala desanya juga abal-abal?

Panik. Semua pintu menuju presiden tiga periode buntu. Satu-satunya jalan memancing kemarahan rakyat dengan menaikkan kebutuhan dasar rakyat secara ugal-ugalan.

Target chaos. Pertarungan antara ambisi tiga periode dengan perut rakyat. Kekuasaan berlanjut tiga periode atau harus berakhir tragis, lengser tahun 2022? Publik sudah mencium skenario ‘the real president’.

Partai koalisi retak. Pemerintahan tidak solid. Mulai ada pembangkangan. ‘The real president’ jalan sendirian dengan wajah pucat. Pertanda ‘the real president’ tidak lama lagi jatuh. Otomatis presiden jatuh. Rakyat bersorak sorai.

Sebuah ‘perjudian’ kekuasaan yang menghalalkan segala cara. Mengorbankan rakyat demi kekuasaan segelintir orang dengan dua cara; kudeta konstitusi dan memancing kemarahan rakyat agar terjadi revolusi sosial.

Kudeta konstitusi atas nama konstitusi. Presiden tiga periode atau penundaan pemilu sebagai jalan perpanjangan masa jabatan presiden telah menemui jalan buntu.

Jalan terakhir. Memancing rakyat bergerak. Revolusi sosial. Peralihan kekuasaan oleh orang itu-itu saja dalam kendali ‘the real president’ yang ngotot presiden tiga periode. Publik sudah membacanya. Bisik-bisik tetangga, dibalik ambisi presiden tiga presiden, ‘the real president’ takut masuk penjara. Kasus dugaan korupsi akan terbongkar.

Sebuah ‘perjudian’ hidup mati. ‘The real president’ berakhir tragis atau ambisi kekuasaannya berlanjut? Sangat tergantung pada rakyat. Rakyat mengambil caranya sendiri atau digerakkan oleh remote control ‘the real president’.

Bandung, 30 Sya’ban 1443/2 April 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial