News  

Viral! Ustadz Yazid Jawas Sebut Bedug Haram, Tradisi Animisme Untuk Memanggil Roh

Belum lama ini viral sebuah video yang berisikan pernyataan bahwa menabuh bedug haram dalam kegiatan agama Islam. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang kemudian menjadi viral setelah diunggah ulang oleh salah satu akun TikTok dan beredar di media sosial.

Sontak, video tersebut langsung menjadi sorotan oleh banyak warganet di media sosial. Pasalnya seperti yang diketahui bahwa bedug kerap kali digunakan dalam beberapa kegiatan keagamaan seperti untuk memabangunkan sahur, malam takbiran dan lain sebagainya.

Dalam video tersebut Ustadz Yazid menyebutkan bahwa bedug termasuk dalam alat musik yang diharamkan. Disebutkan juga bahwa agama Islam tidak ada hubungannya dengan bedug. Beberapa alasan juga dijabarkannya mengapa bedug haram dalam Islam.

“Bedug tidak memiliki hubungan apapun dengan agama Islam karena beberapa alasan berikut ini, bedug bukan dari agama Islam, yang kedua menabuh bedug adalah kebiasaan orang-orang kafir,” jelasnya dalam cuplikan video singkat yang yang dikutip VIVA dari akun TikTok @nuisme.id pada Selasa, 5 April 2022.

Selain itu ia juga mengatakan bahwa menabuh bedug itu dilakukan untuk memanggil roh oleh orang-orang yang berkeyakinan terhadap animisme dan dinamisme.

“Ada dalam keyakinan animisme dan dinamisme yang digunakan untuk memanggil roh-roh nenek moyang mereka,” jelasnya lagi.

Sementara dalam video yang sama, pernyataan Ustadz Yazid tersebut dibandingkan dengan video lama dari ceramah K.H. Zainuddin MZ. Di mana ia mengatakan bahwa bedug adalah sebuah budaya sebagai pemberitahuan tanda masuk waktu sholat.

“Bedug itu bukan agama itu budaya. Tanda masuk waktu bukan manggil orang sholat. Manggil orang sholat pake adzan,” jelasnya.

Hal itu dikaitkannya dengan dakwah Walisongo yang dianggapnya bijak karena memilih menggunakan bedug untuk membuat tanda masuk waktu sholat sehingga semua orang dapat mengetahuinya.

“Tapi Walisongo kan bijaksana, pakai bedug saja sekali pukul satu desa denger,” tuturnya.

Respon dari berbagai masyarakat sekaligus warganet pun membanjiri kolom komentar dalam unggahan tersebut. Sehingga menjadi sebuah kontroversi yang viral di media sosial. {viva}