Manuver politik Presiden Joko Widodo belakangan dikait-kaitkan dengan sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Setelah kedapatan bersama saat meninjau Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta beberapa waktu lalu, Anies juga dianggap telah diberi panggung oleh Jokowi saat pelaksanaan Shalat Ied di Jakarta International Stadium (JIS), Senin kemarin (2/5).
Disaat Shalat Ied di JIS diikuti puluhan ribu jemaah, Jokowi memilih menggelar Shalat Ied di Yogyakarta.
“Kehadiran jemaah di JIS dapat menjadi siar bagi umat selain stadion itu untuk lapangan sepak bola,” ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/5).
Anies Baswedan yang merupakan cucu pendiri bangsa, AR Baswedan, kata Muslim, telah mengukir prestasi besar selama hampir lima tahun memimpin DKI, selain membangun JIS sirkuit Formula E maupun Museum Sejarah Kanjeng Nabi Muhammad SAW di Ancol.
“Setelah pertemuan antara Jokowi di proyek Sirkuit Formula E itu, Jokowi Shalat di Yogyakarta. Ada yang bilang pertemuan itu bentuk dukungan Jokowi kepada Anies untuk Pilpres 2024,” kata Muslim.
Namun demikian, politik merupakan strategi meraih kekuasaan. Sehingga, pertemuan Jokowi dan Anies di Sirkuit Formula E maupun Jokowi meninggalkan DKI saat lebaran tidak serta-merta bermakna Jokowi mendukung Anies.
“Karena selama ini pengalaman Jokowi dalam berpolitik, lain yang diucapkan, lain juga yang dikerjakan. Jadi pertemuan itu tak dapat ditafsirkan simetris,” pungkas Muslim. {rmol}
