News  

Anies Baswedan Takkan Khianati Prabowo Subianto

Video wawancara Anies Baswedan dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa kembali viral. Video lama yang pertama kali tayang di YouTube 16 Agustus 2018 lalu. Kini beredar kembali di media sosial. Ada yang sengaja memviralkannya kembali. Sekadar mengingatkan Anies Baswedan atau upaya membangun citra negatif Anies Baswedan dikalangan pendukungnya.

Dalam video yang berjudul; Anies Tidak Akan Khianati Prabowo tersebut telah ditonton oleh lebih dari 1,7 juta orang dan disukai oleh 16.000 orang. Dalam acara mata najwa tersebut, Anies Baswedan menjawab tudingan menolak tawaran menjadi cawapres karena ingin menjadi capres. Anies membantah tudingan tersebut.

“Saya tidak pernah ditawari menjadi capres dari Pak Prabowo. Namun, betul jika tawaran dari yang lain ada. Saya menegaskan, saya tidak ingin menjadi orang yang mengkhianati Pak Prabowo, jika memang beliau masih maju jadi capres,” terang Anies seperti dikutip dari Narasi.

Agak aneh video tersebut kembali viral. Sampai-sampai banyak tokoh dan akademisi bertanya tentang kebenaran berita tersebut. Menjawab pertanyaan tersebut, penulis menyampaikan bahwa video tersebut video lama, tahun 2018 sebelum Pilpres 2019. Obrolan antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tentang Pilpres 2019 bukan Pilpres 2024 yang akan datang.

Jika Anies Baswedan maju Pilpres 2024, TIDAK berarti MENGKHIANATI Prabowo Subianto. Karena obrolan, ya bisa saja disebut juga komitmen untuk maju Pilpres 2019. Nyatanya Anies Baswedan tidak maju di Pilpres 2019. Yang maju justru, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mendampingi Prabowo Subianto.

Penulis menduga, video tersebut sengaja diviralkan kembali untuk kepentingan politik tertentu. Setidaknya ingin mengesankan bila Anies Baswedan maju Pilpres 2024 akan dianggap berkhianat sama Prabowo. Soalnya, sebagaimana kita ketahui, Prabowo pun disebut-sebut akan maju di Pilpres 2024 untuk keempat kalinya.

Padahal, video tersebut video lama. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kontestasi Pilpres 2024. Lagian pula, konstelasi politik tahun 2024 amat berbeda dengan tahun 2019. Konstelasi politik telah berubah sama sekali. Partai koalisi Jokowi akan pecah kongsi menjelang September 2023. Sibuk dengan jagoannya masing-masing.

Video tersebut bisa juga untuk meredam gelombang besar pendukung Anies Baswedan yang saban hari dukungannya bertambah besar. Apalagi banyak pendukung Prabowo berpindah hati dengan mendukung Anies Baswedan.

Ada kekhawatiran dari pihak tertentu, melejitnya nama Anies Baswedan akan menjadi batu sandungan bagi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Sebab, tidak menutup kemungkinan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto akan berkompetisi di Pilpres 2024 atau malah sebaliknya. Prabowo mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung, 6 Syawal 1443/7 Mei 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial