Jazilul Fawaid Akui Internal PKB Bergejolak soal Rencana Koalisi Dengan PKS

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. (Foto: CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengakui ada gejolak di internal partai soal rencana membangun Koalisi Semut Merah dengan PKS.

Menurut Jazilul, sejumlah kader menolak rencana tersebut.

“Kami sendiri terus terang di PKB, banyak juga yang memberikan masukan ke saya, mbok ya jangan dengan PKS,” kata Jazilul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senin (12/6).

Jazilul mengaku menerima hal itu sebagai masukan. Namun, menurutnya, sebagai partai politik, PKB harus mampu berteman dengan siapapun, termasuk PKS.

Dia menerangkan, pada prinsipnya tak ada perbedaan antara PKS dan PKB dari sisi ideologi partai. Keduanya sama-sama berbasis Islam-nasionalis.

“Sebenarnya gini, PKB itu basisnya nasionalis-Islam, PKS Islam-nasionalis kan gitu saja. Sama saja, tidak ada bedanya,” katanya.

Namun, sampai saat ini belum ada kesepakatan resmi antara PKB dan PKS soal Koalisi Semut Merah.

Mereka juga masih membuka pintu bagi partai lain yang hendak bergabung.

Sementara itu, merespons soal Koalisi Semut Merah, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan PAN berkomitmen di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP.

Eddy mengatakan PAN, PPP, dan Golkar telah menandatangani nota kesepakatan.

“Per hari ini perlu saya tegaskan, kita sudah tanda tangan nota kesepahaman. Kita komit dengan KIB. Bahkan kita mengundang teman-teman yang lain yang belum bergabung ke KIB,

ayo datang hadir kita kuatkan KIB ini,” ucap Eddy kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dia menuturkan, KIB sangat sangat solid. Bahkan, menurut Eddy, kader-kader PAN, Golkar, dan PPP di daerah sudah mulai menjalin kerja sama untuk menghadapi Pemilu 2024.

Di lain sisi, Eddy berpendapat penjajakan koalisi yang dilakukan PKB dan PKS merupakan hal yang positif bagi demokrasi.(Sumber)