News  

Bus Tabrakan Beruntun di Bedugul: Sopir Tak Sengaja; Polisi Panggil Pemilik Bus

Bus di Bali terilbat kecelakaan beruntun pada Sabtu (18/6). Bus itu menabrak 10 kendaraan terdiri dari 8 mobil dan 2 sepeda motor, dengan rincian 1 unit bus pariwisata nopol B 7134 WGA, 1 unit Toyota Rush, 1 unit Suzuki APV, 1 unit Daihatsu Ayla, 2 unit Suzuki Swift, 1 unit Suzuki Feroza dan 2 unit Honda Scoopy.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.30 WITA, bus melaju dari arah Begudul menuju arah Denpasar. Pada KM 39,9 rem bus mendadak blong dan menyerempet mobil Rush yang ditumpangi tiga penumpang.

Bus kemudian banting setir dan menabrak APV yang ditumpangi lima WNA. Bus kembali menabrak mobil Ayla, Swift, Feroza, dan motor Scoopy.

Seluruh kendaraan terlibat tabrakan telah dievakuasi ke sebuah lahan kosong di Baturiti. Jasa Raharja akan membantu menganti biaya kerusakan yang ditaksir mencapai Rp 300 juta.

Sopir Bus Pariwisata Jadi Tersangka
Polisi menetapkan sopir bus pariwisata atas nama Agus Supriyanto (37) sebagai tersangka kasus kecelakaan beruntun yang melibatkan 10 kendaraan di KM 39,9 Jalan Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

Sopir telah ditahan di Rutan Polres Tabanan. Dia dianggap melanggar Pasal 310 ayat 1, ayat 2, dan ayat 4 UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

“Dari tes urine terhadap tersangka juga negatif, artinya tidak ada human error di sini, kondisi bebas alkohol, bebas narkoba,” kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra.

Ranefli mengatakan, penyebab kecelakaan diduga akibat rem bus blong.

Polisi mencatat sembilan orang menjadi korban tabrakan beruntun bus pariwisata yang mengangkut 45 siswa SMP asal Surabaya itu.

Sembilan korban tersebut terdiri dari empat WNI dan lima WNA. Kemudian satu WNI atas nama Ni Wayan Wandani (30) tewas di lokasi kejadian.

Sopir Bus Wisata Kecelakaan Beruntun di Bali Minta Maaf Agus mengatakan, tabrakan beruntun ini merupakan hal yang tidak disengaja.

Ia telah memeriksa seluruh perangkat bus nopol B 7134 WGA yang keluar tahun 2014 tersebut sebelum beroperasi.

“Saya sangat menyesali (kecelakaan lalu lintas ini terjadi), memang bukan saya sengaja, saya enggak sengaja. (KIR) sudah dicek semua,” katanya.

Ia mengatakan berkendara dengan kecepatan sekitar 30 kilometer per jam. Rem mendadak blong saat lokasi kejadian. Nahasnya, kondisi jalan saat itu turunan dan padat akan kendaraan.

“Saat itu kondisi (rem) angin sudah enggak ada,” Katanya.

Ia lalu memutuskan, berkendara dengan jalur zig-zag, banting setir dan terjun ke area lahan kosong di lokasi.

Hal ini untuk menghentikan kendaraan dan meminimalisasi korban berjatuhan banyak.

“Saya berusaha untuk agar mobilnya untuk berhenti, kalau saya buang ke kiri mungkin korban lebih banyak.

Habis itu di depan saya ada mobil, itu yang saya tabrak. Habis nabrak saya berusaha untuk bagaimana mobil itu berhenti. Keburu ada jalan turunan, yang mungkin saya buang ke kanan, kondisi sangat ramai,”katanya.

 

Agus sempat panik atas kasus ini. “Saya panik, ya saya memang panik. Cuma saya berusaha untuk menghentikan bagaimana kendaraan. (Kecepatan bus) Kira-kira 30-an (kilometer per jam),” katanya.

45 Siswa SMP di Bus yang Tabrakan Beruntun di Bali Sudah Pulang ke Surabaya
Beruntung, para siswa dan guru itu tidak ada yang mengalami luka serius. 45 siswa SMP itu telah dipulangkan ke Surabaya.

Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, sebagian besar para penumpang sempat mengalami luka ringan. Ia memastikan para penumpang pulang dalam keadaan sehat.

“Untuk siswa pelajar yang ada di bus tersebut kemarin sempat menginap di Denpasar hotel Harrison, tadi pagi sudah kembali ke Surabaya.

Untuk kondisi ada satu orang murid dan satu orang guru yang mengalami luka ringan juga tidak dibawa ke RS dan kembali semuanya,” kata Ranefli.

Ia mengatakan, rombongan ke Pulau Dewata dari Surabaya melalui Jalur Utara Bali atau Kabupaten Buleleng beberapa. Mereka berwisata ke sejumlah objek wisata, termasuk di Kabupaten Tabanan.

Nahas, rombongan itu mengalami kecelakaan berutun di Tabanan atau saat dalam perjalanan menuju Kabupaten Gianyar dan ke Kota Denpasar. Setelah kecelakaan, para siswa dan guru melanjutkan perjalanan ke hotel di Kota Denpasar untuk menginap.

“Mereka sebelumnya wisata Pura Ulun Danu Beratan Bedugul dan melanjutkan perjalanan ke melanjutkan perjalanan wisata ke daerah Gianyar dan menginap di Denpasar,” ucap Ranefli.

Polisi Bakal Panggil Pemilik Bus Wisata yang Sebabkan Tabrakan Beruntun di Bali
Polisi bakal memanggil pemilik bus pariwisata yang terlibat tabrakan beruntun di KM 39,9 Jalan Denpasar-Singaraja.

Polisi telah melayangkan surat pemanggilan terhadap Perusahaan Jasa Transportasi berinisial B yang berada di Surabaya, Senin (20/6).

Ia berharap pemilik perusahaan bus dapat menghadiri pemeriksaan yang dijadwalkan pada Kamis (23/6) mendatang di Polres Tabanan.

“Selanjutnya kami akan melakukan penyidikan secara intensif dan akan memanggil pihak perusahaan yang bertanggung jawab terkait kondisi kendaraan yang ada.

Tadi pagi sudah kita kirimkan panggilan. Insyaallah, Kamis sudah bisa hadir untuk diambil keterangan secara resmi,” kata Dian di Polres Tabanan.

Ia mengatakan, pemeriksaan ini untuk memastikan kelaikan kendaraan sebelum beroperasi. Polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya untuk mengecek kelaikan bus.

“Itu dari pihak perusahaan, kita akan periksa sopir mengunakan bus bagaimana maintenance-nya, bagaimana peralatan, bagaimana pengecekannya semuanya, termasuk juga kita akan berkoordinasi dengan Dishub untuk memastikan kapan terakhir kali di-KIR,” kata Dian.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, bus tersebut bernopol B 7134 WGA keluaran tahun 2014.

Perusahaan B diperkirakan telah beroperasi selama lebih dari empat tahun. Berdasarkan pemeriksaan awal, Dian menduga penyebab kecelakaan adalah rem bus blong.

“Diduga kuat penyebabnya adalah rem blong sehingga lepas kendali,” katanya.

Dian juga belum bisa memastikan rem bus blong apakah berkaitan dengan berhentinya kegiatan operasional bus di tengah pandemi virus corona. Pemerintah sempat menutup akses wisata di tengah pandemi virus corona.(Sumber)