News  

Habib Hanif Alatas: Pemimpin Yang Meninggal Saat Menzalimi Rakyat, Allah Haramkan Baginya Surga

Menantu eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Habib Hanif Alatas terang-terangan mengatakan jika seorang pemimpin yang meninggal dunia dalam keadaan menzzalimi rakyatnya, maka pintu surga bakal ditutup rapat – rapat buatnya. Dengan kata lain, pemimpin model begini sudah secara otomatis masuk neraka.

“Tidaklah seorang Allah beri jabatan, berikan amanat rakyat, ketika meninggal dia dalam keadaan menzalimi rakyatnya, menzalimi ini bisa memang dalam keadaan dia sedang menzzalimi atau dia belum bertaubat dalam kezaliman tersebut.

Kalau dia meninggal dalam keadaan menzalimi rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga,” kata Habib Hanif dalam sebuah video yang diunggah di saluran Youtube Refly Harun dikutip Populis.id Selasa (28/6/2022).

Habib Hanif menegaskan, hukum utama bagi seorang pemimpin adalah sikap lemah lembut kepada rakyatnya, dia bahkan mengatakan, pemimpin yang semena – mena kepada rakyatnya sudah disumpahi Nabi untuk masuk neraka. Sebaliknya pemimpin – pemimpin selalu berbuat baik kepada rakyatnya jelas punya jaminan masuk surga.

“Ya Allah barang siapa yang mengurusi urusan umatku kemudian menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia Ya Allah. Disumpahin sama Nabi. Kemudian, barang siapa yang mengurusi urusan umatku, kemudian dia berlemah lembut, maka berlemah lembutlah terhadapnya Ya Allah, berilah pertolongan kepadanya,” tuturnya.

Habib Hanif melanjutkan, masyarakat diwajibkan patuh pada pemimpin mereka yang amanah. Habib Hanif menegaskan, patuh kepada pemimpin terikat dengan kepatuhan kepada Allah SWT dan RasulNya.

“Kalau perintah yang diperintahkan kepada kita bertentangan dengan perintah Allah dan RasulNya, maka seorang Muslim tidak boleh mematuhi sebuah kemaksiatan yang diperintahkan atasnya. Jadi kepatuhan kepada Allah dan Rasul itu sifatnya mutlak, tapi kepatuhan kepada ulil amri relatif, terikat kepatuhan kepada Allah dan RasulNya,” tutupnya.(Sumber)