Jelang balapan Formula One (F1) GP Belgia 2022, tim Scuderia Ferrari dikabarkan akan membawa mesin baru yang bakal dipakai di Sirkuit Spa-Francorchamps.
Mesin baru itu nantinya bakal mengatasi masalah daya tahan mobil yang kerap menganggu dua pembalap Ferrari, yakni Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr.
Pada F1 2022, Ferrari memang menghadapi masalah daya tahan. Tercatat, beberapa kali mesin di mobil Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr harus menyerah di tengah balapan.
Sebab itu, seperti dikabarkan Racing News 365, Kamis (11/8/2022), Ferrari pun telah mempersiapkan langkah pencegahan. Mereka akan menggunakan komponen mesin baru di balapan selanjutnya GP Belgia 2022.
Rencananya, Ferrari akan menggunakan komponen mesin hybrid yang baru pada balapan tersebut. Namun, mesin tersebut diperkirakan tidak akan terlalu mempengaruhi performa mobil.
Mesin di F1 sendiri sebenarnya mengalami pembekuan sejak 1 Maret lalu. Dengan begitu, tidak ada perubahan yang boleh dilakukan terkait performa, hingga masa pembekuan berakhir pada 2025 mendatang.
Namun, perubahan yang mempengaruhi daya tahan masih diperkenankan. Mengingat mesin Ferrari yang kerap mengalami masalah, perubahan pada sistem hybrid ini pun diperbolehkan untuk diambil.
Jelang balapan Formula One (F1) GP Belgia 2022, tim Scuderia Ferrari dikabarkan akan membawa mesin baru yang bakal dipakai di Sirkuit Spa-Francorchamps. Mesin baru itu nantinya bakal mengatasi masalah daya tahan mobil yang kerap menganggu dua pembalap Ferrari, yakni Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr.
Pada F1 2022, Ferrari memang menghadapi masalah daya tahan. Tercatat, beberapa kali mesin di mobil Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr harus menyerah di tengah balapan.
Sebab itu, seperti dikabarkan Racing News 365, Kamis (11/8/2022), Ferrari pun telah mempersiapkan langkah pencegahan. Mereka akan menggunakan komponen mesin baru di balapan selanjutnya GP Belgia 2022.
Rencananya, Ferrari akan menggunakan komponen mesin hybrid yang baru pada balapan tersebut. Namun, mesin tersebut diperkirakan tidak akan terlalu mempengaruhi performa mobil.
Mesin di F1 sendiri sebenarnya mengalami pembekuan sejak 1 Maret lalu. Dengan begitu, tidak ada perubahan yang boleh dilakukan terkait performa, hingga masa pembekuan berakhir pada 2025 mendatang.
Namun, perubahan yang mempengaruhi daya tahan masih diperkenankan. Mengingat mesin Ferrari yang kerap mengalami masalah, perubahan pada sistem hybrid ini pun diperbolehkan untuk diambil.(Sumber)