Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah, Dewan Kemakmuran Musholla (DKM) Nurul Ihsan dan Remaja Musholla Nurul Ihsan (IRNI) menggelar Tabligh Akbar dan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa.
“Kegiatan ini sepenuhnya diselenggarakan oleh pengurus IRNI, yang mana remaha sebagai penerus untuk memakmurkan musholla di masa depan, yang sudah tua ada masanya, sekarang giliran remaja berkiprah dan kita beri kesempatan” tutur Ketua DKM Nurul Ihsan, Ustadz Abdul Syukur.
Turut hadir Ketua DKM Masjid El-Syifa, Drs. H. Mashur, beserta 5 musholla yang bernaung di bawah Masjid El-Syifa, yaitu: Musholla Al-Abror, Musholla Nurul Iman, Musholla Ar Rahman, Musholla Al-Ikhlas dan Musholla Baladil Amin.
Ketua Panitia, Syafiq Akrom melaporkan bahwa Pemasukan dana dari para donatur dan sumbangan warga dan dari uang kas terkumpul sekitar Rp.17 Juta. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan acara ini” ujar Syafiq Akrom.
Acara diawali pembacaan tahlil dzikir usai sholat maghrib berjamaah. Dipimpin langsung Ustadz Abdul Syukur. Sementara pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran dilantunkan oleh Ustadz Muammar. Ceramah disampaikan Ustadz Kholirurrohman. Dan ditutup doa oleh Ustadz Abdul Ghofar.
Dalam acara tersebut disantuni 39 anak Yatim Piatu dan 25 Kaum Dhuafa. Untuk anak Yatim Piatu mendapatkan uang, makanan dan bingkisan berupa sajadah, Al-Quran dan tasbih.
Turut hadir para penasehat IRNI: Bang Ali, Bang Ahmadi, Bang Syaiful Bahri dan pimpinan Hadroh Syubanul Rosyidin: ustadz Rifqi Fajrur Ghoir. Hadir pula Penasehat Musholla Nurul Ihsan (RT 009/01) Ciganjur, Jagakarsa Bapak Matrojih dan para sesepuh: H. Muit dan H. Mursan.
“Kita kangen suasana seperti ini, kita jaga kekompakan kita isi kegiatan remaja dengn kegiatan positif. Kita makmurkan musholla dengan kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat” pesan bang Syaiful Bahri.
Sementara ustadz Rifqi Fajrul Ghois berpesan pada para remaja tiap malam rabu dan malam Jumat ada pengajian. “Bukan hanya maulid dan latihan hadroh, nanti dianggap yang bukan grup hadroh tak bisa ikut hadir. Tapi kita ada pengajian sesudahnya” pungkasnya.