Ternyata tak hanya Indonesia yang memberlakukan tarif bagasi Pesawat.Banyak maskapai di luar negeri yang juga menerapkan tarif bagasi. Dikutip dari detik.com, Kasubdit Sistem Informasi dan Layanan Angkutan Udara, Putu Eka Cahyadi yang menerapkan tarif bagasi antara lain maskapai bertarif rendah atau biasanya disebut low cost carrier (LCC) . Maskapai tersebut antara lain berasal dari Inggris, Filipina, hingga China.
Penerapan bagasi berbayar memang tengah menjadi polemik di masyarakat konsumen pesawat terbang. Tapi rupanya dampaknya tidak hanya dirasakan oleh konsumen pesawat saja. Rupanya sektor perhotelan mengalami kemerosotan okupansi sebesar 15% pada bulan januari di 2019 akibat rencana pemberlakuan bagasi berbayar untuk maskapai domestik diperparah dengan tingginya harga tiket pesawat.
Pada bulan pertama di 2019, okupansi hotel mencapai 30% hingga 40% merosot sebesar 15% dari bulan Januari tahun lalu.
Dikutip dari bisnis.com, ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyatakan rencana pemberlakuan tarif bagasi pada maskapai berbiaya murah (Low Cost Carrier/LCC) dan harga tiket pesawat yang mahal sangat berdampak besar pada tingkat hunian kamar.
Mengetahui respon yang kurang bagus di masyarakat. Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengkaji aturan untuk menentukan batasan tarif bagasi. Kasubdit Sistem Informasi dan Layanan Angkutan Udara Putu Eka Cahyadi menuturkan, Kemenhub saat ini tengah mengevaluasi aturan bagasi berbayar, yaitu pasal 22 butir C PM 185 Tahun 2015, seperti dikutip dari laman republika.
Namun, aturan baru bagasi berbayar yang tengah dikaji belum dapat dipastikan dalam bentuk apa. Selama proses pengkajian tersebut, pihak Kemenhub harus mempertimbangkan pengguna jasa dan maskapai itu sendiri.
Pasalnya, Kemenhub tidak ingin menunggu salah satu maskapai bangkrut terlebih dahulu untuk menyelesaikan persoalan bagasi berbayar yang berkaitan dengan beban operasional perusahaan maskapai.
Sementara itu Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azhari mengatakan, pencabutan bagasi gratis maskapai dengan rute domestik dipastikan berpengaruh signifikan terhadap industri pariwisata, khususnya dalam perlambatan pergerakan wisatawan nusantara atau turis lokal yang bepergian di dalam negeri.
Di sisi lain, hal tersebut bisa membuat peningkatan jumlah wisatawan nasional yang justru memilih berwisata ke luar negeri pergi ke luar negeri.