Nelayan Tak Bisa Melaut Karena Harga BBM Naik, PKB Desak Pemerintah Cari Solusi Terbaik

Belum genap sepekan, dampak kenaikan harga BBM subsidi mulai dirasakan masyarakat. Salah satunya, para nelayan yang kebingungan karena tidak bisa melaut lantaran harga solar naik.

Anggota DPRD Jabar, Yuningsih mengatakan, kenaikan harga BBM membuat keluarga nelayan kebingungan. Pasalnya, harga jual tangkapan hasil laut belum mengikuti harga BBM saat ini.

“Mereka harus mengeluarkan modal lebih dari biasanya untuk membeli solar agar bisa melaut untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Tapi di sisi lain, harga jual hasil tangkapan masih harga lama, jadi mereka bingung harus bagaimana,” ucapnya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (6/9).

Yuningsih menjelaskan, puluhan keluarga nelayan telah datang ke rumahnya, mengeluhkan kondisi saat ini. Mereka terancam tidak bisa melaut, karena modal membeli solar sangat tinggi.

“Mereka datang ke rumah, saya mendengarkan keluhannya. Ini memang menjadi permasalahan yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Karena dampak kenaikan BBM sangat dirasakan masyarakat bawah. Saya pun mencoba membawa keluhan ini ke Provinsi untuk dicarikan solusi terbaik nya,” tutur legislator asal Fraksi PKB itu.

Menurut Yuningsih, pemerintah pusat harus membuat kebijakan untuk masyarakat bawah yang paling merasakan dampak kenaikan BBM. Karena, dengan tidak bisa melautnya para nelayan, akan menambah jumlah keluarga tidak mampu di Cirebon.

“Harus ada keseimbangan, bagaimana pemerintah mengkatrol harga tangkapan nelayan. Bahkan harganya ambruk, modal lebih besar dari hasil tangkapan. Ini aspirasi masyarakat nelayan yang harus mendapat solusi secepatnya,” ujarnya.