Tekno  

1,3 Miliar Data Pribadi Bocor, Pengamat: Kominfo Perlu Tiru AS Soal Kepemilikan Nomor Hp

Data pribadi yang didaftarkan ke provider seluler saat membeli SIM Card nomor handphone diduga dibobol, dan jumlahnya mencapai 1,3 miliar data. Hal ini menyulut komentar dari pengamat kebijakan publik jebolan America Global University, Jerry Massie.

Diksi “Goblok” Ali Ngabalin Bikin Malu Istana, Pejabat Negara tapi Gayanya Koboi

“Kominfo pernah beberapa kali bocor data-datanya,” ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/9).

Jerry melihat, penjualan SIM Card nomor handphone yang tidak diatur regulasi turut mempengaruhi potensi pembobolan data pribadi pengguna telpon seluler.

“Saya sarankan agar di Indonesia jangan terlalu banyak nomor. Di Amerika nomor ponsel tak sembarangan di perjual-belikan di jalan-jalan,” ucapnya.

Di Amerika Serikat, diurai Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini, ada 4 provider telepon seluler yang terkenal yakni AT&T, Verizon, T-Mobile dan Metro PCS.

“Jadi di Amerika saat ketika membeli smartphone, maka otomatis sudah ada nomor di dalam dan data-data kita sudah masukan,” paparnya.

Di samping itu, Jerry mengetahui bahwa orang-orang Amerika Serikat jarang ada yang punya 2 nomor handphone. Apalagi mereka menggunakan handphone yang sistem keamanannya sangat kuat, jadi sulit ditembus hacker.

Maka dari itu, Jerry memandang perlu Kementerian Komunikasi dan Informatika membenahi internalnya dengan mengisi posisi deputi atau dirjen dari kalangan ahli programing computer atau computer system.

“Kalau mereka yang duduk di pucuk pimpinan Kominfo tak tahu soal IT maka sulit. Atau bisa juga membina para jagoan hacker sebagai upaya meredam serangan media cyber,” demikian Jerry.(Sumber)