Pemilihan Presiden Indonesia yang akan datang nampaknya akan semarak dengan beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat teratas. Media asing bahkan menyoroti salah satu nama yang dianggap sebagai kandidat populer, yaitu Anies Baswedan.
Reuters menulis dalam laporannya pada Kamis (15/9) bahwa Anies Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta siap untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
“Dengan masa jabatan lima tahunnya sebagai gubernur yang akan berakhir bulan depan, Anies Baswedan, 53 tahun, telah muncul dalam jajak pendapat independen sebagai salah satu tokoh teratas yang diperkirakan akan bertarung dalam pemilihan presiden pada Februari 2024,” tulis Reuters.
Dalam pernyataannya kepada wartawan dalam sebuah wawancara di Singapura, Anies mengatakan, “Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya.”
Tidak menjadi anggota partai memungkinkan dia memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan semua faksi.
“Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas,” kata Anies.
Banyak pengamat politik yang mengatakan bahwa Anies kemungkinan adalah calon terdepan mengingat popularitasnya di salah satu kota terbesar di Asia Tenggara, posisi yang sering dianggap sebagai batu loncatan menuju kursi kepresidenan.
Namun begitu, sebagaimana layaknya seorang pejabat populer, Anies juga mendapat banyak kritikan, terutama tentang bagaimana ia naik ke tampuk kekuasaan di Jakarta pada 2017 lalu. Menurut banyak pendapat yang beredar, Anies dibantu oleh kelompok-kelompok Islam yang telah melakukan agitasi selama berbulan-bulan terhadap lawannya, Basuki Tjahaja Purnama yang tersandung masalah penghinaan agama Islam.
Pada saat itu, Anies, yang menganut Islam moderat, terlihat tidak berbuat banyak untuk memperbaiki keretakan agama dan komunal yang melebar di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Menepis segala tuduhan yang datang kepadanya, Anies mengatakan, “Sebelumnya, orang membuat asumsi tentang saya, dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang saya sudah lima tahun menjabat, jadi nilailah saya berdasarkan realita dan rekam jejak,” ujarnya.
Elektabilitas Anies Baswedan sekitar 17 persen dengan popularitas sekitar 50 persen, menurut Freiheit Naumann Fondation, itu lebih tinggi dari Ganjar Pranowo yang juga termasuk dalam salah satu kandidat populer.
Kandidat potensial lain yang mungkin mengikuti pemilihan presiden, yang menurut lembaga survei memiliki elektabilitas sekitar sepuluh hingga lima persen adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(Sumber)