Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengingatkan agar realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai konpensasi kenaikan harga BBM harus dikawal agar tepat sasaran. Sehingga mereka yang benar-benar berhak sebagai penerima manfaat dari BLT itu bisa menikmatinya sesuai yang diharapkan.
“Kali ini kami ingin mengecek secara langsung apakah BLT BBM dan Bantuan Sembako ini bisa tepat sasaran dan tersalur dengan baik kepada para penerima manfaat di lapangan,” kata Kang Ace begitu Tubagus Ace Hasan Syadzily disapa saat memberikan sambutan pada Penyaluran dan Monitoring BLT BBM dan Bansos Sembako di Kantor Pos Cabang Soreang JI. Raya Soreang-Banjaran No. 412 Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu (17/9/2022).
Disebutkan Kang Ace yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat ini, Kemensos telah ditugaskan negara untuk menyalurkan BLT BBM kepada masyarakat. Sebab itu realisasi penyalurannya harus dipastikan bisa tepat sasaran.
“Kita memahami, dunia kini sedang mengalami krisis akibat perang Rusia dan Ukraina sehingga berpengaruh pada harga BBM dunia. BLT BBM hadir sebagai upaya pemerintah membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu,” papar Kang Ace dihadapan Direktur Pemberdayaan Kelompok Rentan Kemensos, Dewi Suhartini dan Kepala Pos Soreang Bandung, Devi Darvian, warga penerima manfaat BLT BBM serta tamu undangan lainnya.
Kang Ace memaparkan, selama ini harga bensin harus disubsidi negara hingga 502 Triliun Rupiah lebih. Namun dari seluruh subsidi yang diberikan ternyata yang banyak menikmati subsidi itu adalah orang kaya.
Sebab itu kata dia, pemerintah mengalihkan subsidi tersebut ke bantuan sosial supaya dirasakan masyarakat yang membutuhkan. Yakni mereka kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
“Maka dari itu kepada bapak ibu penerima manfaat hendaknya bantuan ini bisa dipergunakan dengan sebaik-sebaiknya. Jangan dipergunakan untuk kepentingan diluar kebutuhan dasar, seperti beli pulsa atau lainnya,” pesan Kang Ace yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu.
Kebijakan pemeritah soal BBM ini sejatinya adalah bentuk upaya agar pembangunan bisa terus berjalan. Harga bisa tetap terjaga dan inflasi bisa ditekan karena dampak dari kenaikan harga BBM tersebut.
“Kita patut berterimakasih, sekalipun dunia dalam krisis ekonomi bangsa kita masih stabil. Ini antara lain karena kita memiliki tim ekonomi yang handal. Kebetulan Ketua Umum Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Perekonomian yang berperan di dalamnya,” sebut Kang Ace.
Tubagus Ace Hasan Syadzily mengharapkan belanja sosial dari pengalihan subsidi BBM ini bisa terserap dengan baik. Pihaknya menemukan masih ada penerima manfaat ini bukan yang seharusnya.
“Setelah kami pelajari ujungnya adalah pada soal pemutakhiran data. Data yang ada saat ini masih ada ada belum mutakhir, sehingga masih ada orang yang sudah meninggal tapi masih tercatat sebagai penerima manfaat,” sebutnya.
Karena itu, kata Kang Ace, pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi untuk melakukan pemutakhiran data penerima manfaat subsidi BBM ini agar tepat sasaran.
“Pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus bisa kolaborasi urusan pemutakhiran data ini. Agar bansos itu tepat sasaran juga tepat guna. Sehingga Kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan sesuai harapan dan ketentuan yang berlaku,” sambung Kang Ace.
Sebagaimana diketahui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM atau BLT BBM sebesar Rp.600.000, sebagai penguat bantalan sosial kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
BLT BBM diberikan sebesar Rp.150.000 perbulan selama empat bulan dengan penyaluran dua kali. Hingga per 7 September 2022 BLT BBM telah tersalurkan kepada 83.608 KPM di 34 Provinsi. Dimana Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi penyaluran tertinggi yaitu 26.549 KPM, disusul Jawa Timur yaitu 11.003 KPM. {golkarpedia}