News  

Masyarakat Puas Kinerja Pemulihan Ekonomi RI Oleh Airlangga Hartarto

Mayoritas warga menyatakan puas dengan hasil kinerja pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19 yang dikomandoi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Panel Survei Indonesia (PSI) yang dilaksanakan sejak 27 Oktober sampai dengan 12 November 2022 dengan melibatkan 2.100 responden dengan tajuk “Pengaruh Pemulihan Ekonomi terhadap Preferensi Masyarakat pada Pemilu 2024”.

Direktur Eksekutive PSI, Ahmad Loksukon mengatakan, sebanyak 79,6 persen dari 2.100 respon menyatakan puas dengan hasil kinerja pemulihan ekonomi nasional akibat dampak Covid-19.

“Di mana perekonomian di level bawah dan menengah mulai bangkit dan bergairah, hasil ini simetris dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional dan 14,1 persen tidak puas sementara 6,3 persen tidak menjawab,” ujar Loksukon dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/11).

Tingginya tingkat kepuasan masyarakat tersebut kata Loksukon, selaras dengan bertumbuhnya perekonomian nasional di Q3 yang mencapai 5,72 persen, begitu juga diikuti dengan optimisme momentum pemulihan ekonomi nasional.

“Optimisme pemulihan perekonomian nasional tetap terjaga meski di tengah gejolak tantangan global saat ini dan hal tersebut seiring dengan perbaikan indikator pada berbagai sektor,” kata Loksukon.

Salah satu sektor yang menunjukkan perbaikan signifikan, yakni konsumsi dan investasi yang ditandai dengan menguatnya daya beli masyarakat, terjaganya indikator Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penjualan eceran, terjaganya PMI manufaktur pada level ekspansi, serta kredit perbankan yang tumbuh di atas 10 persen sejak Juni 2022.

“Capaian positif juga turut ditunjukkan sektor eksternal yang ditandai dengan surplus neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan, serta terjaganya cadangan devisa dan rasio utang pada level aman,” terangnya.

“Tercatat pada Januari hingga Agustus 2022, neraca perdagangan telah mengalami surplus hingga 35 miliar dolar AS yang didorong oleh ekspor komoditas utama seperti batu bara, palm oil, dan nikel,” pungkas Loksukon.

Survei ini dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden terpilih di 34 provinsi dan populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu, dipilih secara random atau stratified multistage random sampling. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dalam asumsi simple random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,14 persen.(Sumber)