Tekno  

Kisruh Pabrik Apple di Zhengzhou China, Pasokan iPhone 14 Tersendat Jelang Natal

Aksi demonstrasi di pabrik perakitan Apple China dalam beberapa hari terakhir semakin menambah rentetan masalah yang dihadap perusahaan di tengah pasokan komponen yang terbatas.

Kondisi ini tak lepas dari kebijakan nol-covid yang ketat di negara itu hingga merugikan perusahaan teknologi global tersebut.

Masalah dimulai bulan lalu ketika para pekerja meninggalkan pabrik di Zhengzhou karena ketakutan akan Covid-19. Kekurangan staf membuat perusahaan pun menawarkan bonus kepada pekerja untuk kembali.

Namun, aksi protes muncul ketika staf yang baru direkrut mengatakan manajemen telah mengingkari janji mereka. Para pekerja sempat bentrok dengan petugas keamanan.

Pengunjuk rasa baru mau berhenti setelah perusahaan menawarkan 10 ribu yuan atau kira-kira dua bulan gaji mereka.

“Setiap minggu penutupan dan kerusuhan ini kami perkirakan merugikan Apple sekitar US$1 miliar per minggu dalam kehilangan penjualan iPhone,” ujar Direktur Pelaksana Penelitian Ekuitas Wedbush Securities Daniel Ives, dikutip dari CNN, Minggu (27/11).

“Sekarang kira-kira 5 persen dari penjualan iPhone 14 kemungkinan besar dibatalkan karena penutupan brutal di China ini, ” lanjutnya.

Ives menambahkan permintaan iPhone 14 selama liburan akhir pekan Black Friday jauh lebih tinggi daripada pasokan dan dapat menyebabkan kekurangan besar menjelang Natal.

Ia menyebut gangguan di Foxconn yang dimulai pada Oktober telah menjadi “pukulan” besar bagi Apple pada kuartal ini.

Berdasarkan catatan pada Jumat lalu, Ives mengatakan saat Black Friday, toko-toko menunjukkan kekurangan pasokan iPhone. Kekurangan iphone 14 bahkan diperkirakan mencapai 25 persen hingga 30 persen.

“Berdasarkan analisis kami, kami yakin kelangkaan iPhone 14 Pro menjadi jauh lebih buruk selama seminggu terakhir dengan persediaan yang sangat rendah,” ujarnya.

Analis TF International Securities, Ming-Chi Kuo, mengatakan bahwa lebih dari 10 persen kapasitas produksi iPhone global dipengaruhi oleh situasi di kampus Zhengzhou.

Awal bulan ini, Apple mengatakan pengiriman jajaran iPhone terbarunya akan dipengaruhi sementara oleh lockdown Covid-19 China.

Fasilitas perakitan di Zhengzhou yang biasanya menampung sekitar 200 ribu pekerja, saat ini beroperasi dengan kapasitas yang berkurang secara signifikan akibat lockdown covid.

Zhengzhou tengah bergulat dengan wabah covid-19 sejak pertengahan Oktober yang menyebabkan kepanikan di antara para pekerjanya.

Video yang menunjukkan orang-orang meninggalkan Zhengzhou dengan berjalan kaki menjadi viral di media sosial.

Foxconn pun berusaha mengatur strategi untuk mendapatkan stafnya kembali. Untuk memikat para pekerja, perusahaan mengatakan telah melipatgandakan bonus harian bagi para pekerja di pabrik pada bulan ini.

Pada pekan lalu media pemerintah melaporkan 100.000 orang telah berhasil direkrut untuk mengisi posisi yang kosong.(Sumber)