Isu penundaan Pemilu Serentak 2024 yang didorong salah satunya oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dengan menduga-duga ada potensi kericuhan pada saat pelaksanaannya nanti, dinilai sebagai suatu permainan politik.
Analisis itu datang dari Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL , Selasa (20/12).
“Jadi soal ketakutan yang disampaikan (Ketua MPR RI Bambang Soesatyo) bisa sama seperti isu Yaman yang diangkat, seolah kelompok ini akan terus menghajar lewat politik identitas,” ujar Jerry.
Doktor ilmu komunikasi politik lulusan America Global University ini menafsirkan pernyataan sosok Ketua MPR RI yang kerap disapa Bamsoet ini memiliki kecenderungan mengupayakan rencana gelap penundaan pemilu.
“Ini semacam intimidasi terhadap demokrasi, kekacauan Pilpres digaungkan bagian upaya menunda pemilu,” tambahnya.
Lebih dari itu, Jerry meyakini, jika dalam kontestasi nanti muncul sosok yang tak lagi berpihak pada kelompok pemodal, maka bukan tidak mungkin permasalahan yang ada selama ini bisa terbuka di publik.
“Kalau ada pemimpin anti oligarki maka permainan para politisi busuk dan pejabat kotor akan terbongkar,” demikian Jerry menambahkan.(Sumber)