Nova Widianto sudah diresmikan sebagai pelatih ganda campuran Asosiasi Badminton Malaysia (BAM). Ia mengaku berat meninggalkan mantan anak asuhnya di Pelatnas PBSI.
Melalui pernyataan resmi BAM, Nova dikontrak 2 tahun dan akan mulai bekerja per 1 Januari 2023 mendatang. Ia juga mengaku sudah dihubungi sejak Jepang Open 2022, Juli lalu.
Nova mengetahui kepergiannya dari Pelatnas PBSI disayangkan beberapa pihak. Namun demikian, ia juga mengaku pilihan yang diambilnya adalah keputusan yang berat.
“Wah itu sebenarnya berat, sih. Cuma saya sudah bertemu anak-anak dan saya sudah jelaskan itu, kan, pilihan. Saya juga ada keluarga,” kata Nova kepada wartawan di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (21/12).
“Jadi, ya, walaupun berat dan mungkin anak-anak agak apa, ya, terserahlah. Mereka marah sama saya terserah, itu sudah pilihan,”
“Pesan [untuk anak-anak], sih, siapa pun pelatihnya mesti sama sajalah. Jadi coba dulu dan tetap semangat saja,” sambungnya.
Nova berharap bisa bertemu lagi dengan mantan anak asuhnya apabila sedang menjalani turnamen di Malaysia. Ia juga berharap tetap bisa menjalin hubungan yang baik.
“Harapannya, ya, mudah-mudahan mereka bisa terus berprestasi. nanti mungkin ketemu di pertandingan di Malaysia pun mungkin ada kemungkinan, di babak kedua kalau misalnya lancar bisa ketemu,” tutur Nova.
“Jadi memang iya kalau namanya olahraga kan di lapangan musuh di luar ya tetap [bersahabat],” tambahnya.
Sejak pensiun sebagai pemain, Nova langsung masuk ke Pelatnas PBSI. Ia menjadi asisten pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, pada saat itu.
Nova kemudian menjadi pelatih kepala ganda campuran. Pada tahun ini, ganda campuran berhasil meraih satu medali, Rehan Naufal/Lisa Ayu menjuarai Hylo Open, November lalu.(Sumber)