Arab Saudi Siap Jadi Pusat Pengembangan Teknologi F1, Bakal Terealisasi Tahun 2030

FILE PHOTO: Formula One F1 - Australian Grand Prix - Melbourne Grand Prix Circuit, Melbourne, Australia - April 10, 2022 Ferrari's Charles Leclerc in action during the race REUTERS/Loren Elliott/File Photo

SALAH satu negara di Asia, Arab Saudi tampak serius untuk mengembangkan teknologi mutakhir soal Formula One (F1) di masa mendatang. Bahkan, negara Timur Tengah itu menargetkan hal itu terealisasi mulai tahun 2030.

Ambisi itu pun bukan hanya isapan jempol semata. Sebab, Arab Saudi pun disebut telah menawarkan dua tim besar, McLaren dan Aston Martin untuk membuka markas di negaranya.

Nantinya, pusat pengembangan F1 bakal terpusat di satu kota. Adapun kota Neom, yang bakal diprospek menjadi pusat pengembangan teknologi F1.

Presiden Federasi Mobil dan Sepeda Motor Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Sultan Al Faisal, membeberkan ambisinya untuk mengembangkan olahraga balap itu di negaranya. Dirinya ingin Arab Saudi menjadi pusat berbagai olahraga balapan termasuk F1 kedepannya.

“Kami memiliki program 20 tahun yang mudah-mudahan akan diluncurkan pada akhir 2023 atau awal 2024. Tujuan kami bukan hanya menjadi tuan rumah acara Internasional, kami ingin lebih terlibat,” ungkap Pangeran Khalid dilansir dari Jalopnik, Kamis (12/1/2023).

“Kami ingin memiliki insinyur, kami ingin memiliki mekanik, kami ingin membuat mobil, kami ingin menjadi kreatif,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Pangeran Khalid juga bertekad membuat Arab Saudi memiliki juara dunia di ajang F1 pada masa mendatang. Dirinya pun menegaskan bahwa Arab Saudi telah melakukan investasi besar agar ambisi tersebut bisa terealisasi.

Kami sangat ingin punya juara, pembalap yang bisa bersaing di kejuaraan Formula 1. Kami banyak berinvestasi dalam infrastruktur, dalam membangun jalur di Arab Saudi,” sambungnya.

Tentu saja Arab Saudi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai ambisi tersebut apabila ada tim F1 yang bermarkas di sana. McLaren dan Aston Martin pun dirasa beberapa tim yang cocok untuk berkolaborasi dengan Arab Saudi.

Hal tersebut akan membuat Arab Saudi memiliki akademi tersendiri untuk menghasilkan pembalap kelas dunia. Pangeran Khalid pun berharap ambisinya tersebut bisa terwujud pada awal 2030 hingga 2040 mendatang.

“Kami ingin membangun akademi agar kami bisa lebih terlibat, tim Saudi dengan pembalap Saudi atau pembalap lain untuk balapan di tim Saudi. Masih jauh di depan tapi mudah-mudahan pada tahun 2030, 2035, 2040 kita dapat mencapai tujuan kita,” pungkasnya.(Sumber)