4 Prestasi Airlangga Hartarto, Panglima ‘Reformasi Struktural Ekonomi’ Indonesia

Pada tahun 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian untuk mengawal pelaksanaan ‘Reformasi Struktural Ekonomi’ yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Program ini mencakup berbagai inisiatif termasuk reformasi regulasi, penyederhanaan birokrasi, pengembangan SDM, dan peningkatan infrastruktur.

Berikut adalah 4 prestasi Menko Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto selama menjabat:

1. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, Airlangga Hartarto telah bekerja keras memperkuat perekonomian Indonesia melalui berbagai program seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Pemulihan Ekonomi Kreatif.

Program ini memberikan stimulus ekonomi yang besar kepada sektor-sektor yang terdampak pandemic COVID-19, khususnya sektor padat karya seperti UMKM dan sektor pariwisata ekonomi kreatif.

Airlangga juga memberikan stimulus kepada para pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja saat pandemic, yaitu Kartu Prakerja. Prakerja memberikan bantuan modal berupa peningkatan kapasitas dan kapabilitas individu sehingga mempunya keahlian baru dan atau kemampuan membangun usaha.

2. Peluncuran Transformasi Digital Ekonomi Nasional

Airlangga Hartarto mengumumkan peluncuran Program Transformasi Digital Ekonomi Nasional pada awal tahun 2021. Program ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi teknologi digital di seluruh sektor ekonomi Indonesia, termasuk e-commerce, fintech, manufaktur, dan pariwisata.

Dengan program ini, Indonesia berharap dapat meningkatkan daya saing dan inovasi di era digital. Airlangga juga berharap semakin banyak startup-startup baru bermunculan di Indonesia.

3. Peningkatan Investasi

Selama menjabat, Airlangga Hartarto telah memimpin upaya untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Salah satu inisiatif penting yang ia bantu jalankan adalah Omnibus Law Cipta Kerja yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.

Reformasi yang diusulkan oleh Omnibus Law diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam menjaring investasi asing.

Sebelum menjabat sebagai Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menjabat sebagai Menteri Perindustrian Indonesia dan terlibat dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, sebuah proyek pembangunan kawasan industri yang mengintegrasikan teknologi digital dan ramah lingkungan. KEK Kendal berhasil menarik investasi asing dan meningkatkan lapangan kerja di wilayah tersebut.

Indonesia telah mengembangkan 19 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di seluruh negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi, dan menciptakan lapangan kerja. Berikut 19 KEK di seluruh Indonesia yang terus dikembangkan di bawah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

1. Arun Lhokseumawe KEK (Aceh): KEK ini fokus pada pengembangan industri energi dan petrokimia.
2. Tanjung Lesung KEK (Banten): KEK ini berfokus pada pengembangan industri pariwisata, peternakan dan perikanan.
3. Mandalika KEK (NTB): KEK ini didesain untuk mengembangkan industri pariwisata berbasis sport tourism dan ecotourism.
4. Bitung KEK (Sulawesi Utara): KEK ini fokus pada pengembangan industri maritim dan perikanan.
5. Palu KEK (Sulawesi Tengah): KEK ini berfokus pada pengembangan industri agro dan peternakan.
6. Sei Mangkei KEK (Sumatera Utara): KEK ini fokus pada pengembangan industri hilir kelapa sawit, karet, dan kakao.

7. Galang Batang KEK (Riau): KEK ini berfokus pada pengembangan industri maritim dan petrokimia.
8. Morotai KEK (Maluku Utara): KEK ini didesain untuk mengembangkan industri pariwisata, perikanan dan pertanian.
9. Maloy Batuta Trans Kalimantan KEK (Kalimantan Utara): KEK ini fokus pada pengembangan infrastruktur logistik dan industri energi.
10. Paloh KEK (Kalimantan Barat): KEK ini berfokus pada pengembangan industri kelapa sawit dan karet.
11. Arun Aceh KEK II (Aceh): KEK ini fokus pada pengembangan industri petrokimia dan logistik.
12. Galang Batang KEK II (Riau): KEK ini berfokus pada pengembangan industri maritim, petrokimia, dan pariwisata.
13. Tanjung Api-Api KEK (Sumatera Selatan): KEK ini fokus pada pengembangan industri hilir kelapa sawit dan karet.
14. Singhasari KEK (Malang): KEK ini berfokus pada pengembangan industri agro dan pariwisata.
15. Maloy Batuta Trans Sulawesi KEK (Sulawesi Barat): KEK ini fokus pada pengembangan infrastruktur logistik dan industri energi.
16. Likupang KEK (Sulawesi Utara): KEK ini didesain untuk mengembangkan industri pariwisata, perikanan dan pertanian.

17. Arun Lhokseumawe KEK III (Aceh): KEK ini berfokus pada pengembangan industri petrokimia dan logistik.
18. Palu KEK II (Sulawesi Tengah): KEK ini fokus pada pengembangan industri agro dan peternakan.
19. Sorong KEK (Papua Barat): KEK ini didesain untuk mengembangkan industri perikanan dan pertambangan.
Diharapkan dengan pengembangan KEK ini, Indonesia dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah dan meningkat

4. Pembangunan Infrastruktur

Airlangga Hartarto juga terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, ia memimpin proyek pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.732 kilometer yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung. Proyek ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah-wilayah yang terhubung dengan jalan tol ini. {golkarpedia}