Ahmad Sahroni: Silakan Pejabat Punya Harley, Asal Hartanya Bisa Dipertanggung Jawabkan di LHKPN

Anggota DPR Ahmad Sahroni ikut berkomentar soal ramai sorotan pada pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo, yang punya kekayaan fantastis yang dinilai tidak sesuai profilnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lalu meminta pegawai pajak menghindari hidup bermewah-mewahan. Sri Mulyani juga membubarkan komunitas moge pegawai pajak, Belasting Rijder.

Merespons itu, Sahroni mengatakan tidak masalah pejabat punya barang mewah, asalkan bisa dipertanggungjawabkan dan melaporkannya dalam LHKPN.

“Saya pikir setiap orang termasuk pejabat negara punya hak yang sama dalam kepemilikan harta, mau punya Harley, mobil sport, silakan. Asal memang harta ini bisa dipertanggungjawabkan dan dimasukkan ke LHKPN,” ucap Sahroni, Senin (27/2).

Pengusaha yang dikenal sebagai ‘Crazy Rich Tanjung Priok’ itu mengatakan, publik tidak tahu effort sang pejabat untuk mendapatkan barang-barang yang dia ingin itu.

“Bisa nabung puluhan tahun, beli murah, dikasih temannya, itu semua wajib dijelaskan,” terang Sahroni yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) itu.

Meski begitu, Wakil Ketua Komisi Hukum DPR itu sepakat dengan Sri Mulyani bahwa pejabat jangan pamer harta kekayaan berlebihan.

“Saya juga sepakat dengan Bu Sri Mulyani kalau misalnya pejabat pemerintah seharusnya jangan pamer berlebihan. Apalagi lembaga yang posisinya sensitif,”

– Sahroni

Sebelumnya, gaya hidup pegawai pajak menuai sorotan menyusul penangkapan Mario Dandy (20), putra dari Rafael Alun sang pejabat pajak. Mario ditangkap karena menganiaya David (17).

Rafael diketahui memiliki kekayaan Rp 56 miliar, nominal yang cukup mustahil dimiliki pejabat eselon III pemerintahan.(Sumber)