News  

Jangan Lengah! Anies Baswedan Belum Menang di Jawa Timur

Anies Rasyid Baswedan menang di Jawa Timur. Itulah kesimpulan beberapa orang memaknai kunjungan Anies Rasyid Baswedan ke Jawa Timur pertengahan Maret 2023 yang lalu.

Nanti dulu. Kesimpulannya terlalu prematur. Madura itu basis suara Anies Rasyid Baswedan. Kawasan santri. Pemilihnya termasuk kategori pemilih berlatar emosional. Memilih karena faktor emosi. Misalnya karena alasan agama. Wajar Anies Rasyid Baswedan unggul di Madura. Ingat! Jawa Timur tidak hanya Madura.

Mengeneralisasi Madura seolah Anies Rasyid Baswedan unggul di Jawa Timur terlalu dini. Bisa berbahaya. Meninabobokkan dan melemahkan pergerakan relawan dan partai politik karena merasa di atas angin.

Secara populasi. Berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) tahun 2019, jumlah pemilih di Pulau Madura itu hanya 11 persen dari total pemilih Jawa Timur atau sekitar 3,3 juta pemilih. Padahal kita harus meraih minimal 55 persen suara atau 18 juta suara.

Madura dikenal sebagai bagian dari basis pemilih yang dikenal dengan kawasan santri meliputi Probolinggo hingga Madura. Kawasan itu dikenal dengan kawasan Tapal Kuda.

Bagaimana dengan daerah lainnya yang merupakan basis merah seperti Mataraman yang meliputi Tulungagung hingga Banyuwangi? Mataraman berlatar pemilih abangan atau nasionalis. Demikian pula dengan Surabaya dan Malang yang dikenal dengan daerah pemilih rasional.

Kita coba lihat hasil survei. Menurut survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dirilis awal tahun 2023. Memaparkan hasil survei elektabilitas calon presiden di Jawa Timur.

Elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 19,4%. Kemudian menyusul Ganjar Pranowo dengan 17,6% dan posisi ketiga ditempati Anies Baswedan dengan 15,7%. Selisih elektabilitas masih dalam batas margin of error 2,8 persen. Elektabilitas ketiganya dinilai sama kuat.

Bagaimana dengan hasil survei lembaga survei lain. Poltracking Indonesia misalnya. Akhir tahun 2022, Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon presiden di Jawa Timur.

Hasilnya Ganjar Pranowo teratas dengan elektabilitas 36,1 persen. Disusul posisi kedua, Prabowo Subianto 25,5 persen dan Anies Rasyid Baswedan dengan elektabilitas 19,6 persen. Menariknya, Poltracking Indonesia juga merilis responden yang menjawab tidak tahu dan tidak menjawab masih cukup tinggi, yaitu 18,8 persen.

Kemarin Lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) memaparkan hasil survei dinamika elektabilitas bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 yang dirilis 29 Maret 2023.

Prabowo Subianto unggul versi SRS. Prabowo mendapatkan elektabilitas hingga 27,8 persen. Elektabilitas Prabowo terpaut tipis dari tokoh lainnya yaitu Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 23,5 persen, kemudian Anies Rasyid Baswedan dengan 15,4 persen.

Terlepas kita setuju atau tidak setuju dengan hasil survei di atas. Setidaknya hasil survei tersebut menjadi catatan dan perhatian bersama. Bahwa Anies Rasyid Baswedan bersama partai koalisi dan relawan mesti berikhtiar lebih keras lagi. Perjuangan masih panjang. Jangan euforia dulu.

Jangan pula pesimis melihat hasil survei yang selalu menempatkan calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan selalu nomor tiga. Itu biasa. Penggalangan opini.

Bagaimana dengan kita relawan Anies Rasyid Baswedan yang selalu ‘berisik’ di media sosial? Jawa Timur butuh perjuangan yang tidak mudah. Anies Rasyid Baswedan baru menguasai daerah Tapal Kuda sebagian Surabaya dan Malang.

Kita harus berjuang lebih keras lagi untuk merebut kemenangan di daerah Mataraman yang dikenal basis merah di Jawa Timur. Tak sekadar garang di media sosial tapi lemah dalam pergerakan. Saatnya turun tangan ke kampung-kampung.

Sama persis di Jawa Barat. Kita harus merebut kemenangan di 6 kota dan kabupaten, yaitu; Indramayu, Subang, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Banjar, dan Pangandaran yang dikenal sebagai Solonya Jawa Barat.

Karena itu para relawan harus bersinergi dan berkolaborasi dengan sedikit menurunkan bendera relawan dan menaikkan bendera persatuan untuk melakukan ikhtiar bersama, yaitu mempertebal kemenangan di Jawa Barat minimal 75 persen suara, merebut kemenangan di Jawa Timur minimal 55 persen, dan mempertipis kekalahan di Jawa Tengah dengan 45 persen suara serta menang 90 persen di Sumatera, kalimantan, NTB, Sulawesi dan Maluku. Bila perlu menaklukkan Papua dan NTT.

Saatnya Relawan Anies Rasyid Baswedan bersatu, berjuang untuk menang. Membuktikan kontribusi kita pada perjuangan mewujudkan janji kemerdekaan.

Bagi yang punya rezeki bantu pergerakan relawan. Sedangkan bagi yang tidak punya bantu dengan doa, posting tanpa henti kabar baik tentang Anies Rasyid Baswedan serta berkorban baik tenaga dan fikiran dengan ide-ide cemerlang untuk memenangkan Anies Rasyid Baswedan sebagai Presiden Indonesia 2024-2029.

Jangan terlena dengan berjubelnya massa saat safari Anies Rasyid Baswedan. Kita harus merambah di daerah yang dikenal menjadi basis kaum abangan baik di Jawa Timur maupun di Jawa Barat.

Bandung, 8 Ramadhan 1444/30 Maret 2023
Tarmidzi Yusuf, Ketua Umum JABAR MANIES