Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, kembali mengangkat kejanggalan dalam transkrip nilai milik mantan Presiden Jokowi yang selama ini dituding menggunakan ijazah palsu.
Rismon membeberkan detil-detil akademik yang dinilainya tidak masuk akal jika dikaitkan dengan gelar Sarjana Kehutanan yang disandang Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Mata kuliah wajib Matematika II dan Fisika, keduanya nilai D. Tidak ada nilai skripsi pada transkrip nilai. Terdaftar sejak awal dengan tingkat studi SM (Sarjana Muda),” kata Rismon (30/6/2025).
Ia mempertanyakan bagaimana mungkin Jokowi bisa menyelesaikan studi dari tingkat Sarjana Muda hingga Sarjana hanya dalam waktu lima tahun.
Untuk diketahui, SM di UGM merupakan sebutan untuk jenjang pendidikan setara dengan D3 (Diploma 3), sebelum adanya sistem pendidikan yang hanya mengenal jenjang Sarjana (S1) dan seterusnya.
Saat ini, UGM tidak lagi menyelenggarakan program SM, melainkan langsung S1 dan jenjang pendidikan lebih tinggi.
Kata Rismon, dengan kondisi akademik yang menurutnya lemah dan tanpa ada bukti skripsi.
“Lalu bagaimana logikanya Jokowi mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan hanya dalam tempo lima tahun?,” tandasnya.
Sebelumnya, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, angkat bicara terkait polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi yang terus mencuat ke publik.
Ia menyindir keras pihak-pihak yang mempercayai narasi bahwa ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka.
“Jika ingin lihat siapa pemilik IQ 70-79 di Indonesia, lihat saja siapa-siapa orang yang percaya isu ijazah Pak Jokowi dicetak di Pasar Pramuka,” ujar Dian di X @DianSandiU (26/6/2025). (Sumber)