Ade Armando Resmi Gabung PSI, Jadi Caleg DPR RI Dapil Jakarta II

Pegiat media sosial Ade Armando bergabung ke PSI. Mantan dosen UI itu bercerita alasan di balik keputusannya ini. Apa itu?

Ia mengenang momen dikeroyok dan ditelanjangi saat demo tolak Presiden 3 periode. Saat itu demo digawangi mahasiswa, tapi Ade ikut gabung bersama beberapa temannya.

“Tepat 1 tahun lalu saya berada di ruang perawatan RS Siloam, sebagian dari Anda tahu bahwa dikeroyok puluhan orang di Gedung DPR,” kata dia dalam jumpa pers, Selasa (11/4).

Bagi Ade Armando, 11 April adalah tanggal bersejarah. Ia merasa itu adalah hari keajaiban.
“Saya terselamatkan karena ditolong beberapa orang teman saya yang dalam ketidakberdayaannya meminta tolong kepada polisi. Di RS setelah melewati masa krisis saya harus bersyukur. Saya harus bersyukur kepada Tuhan memberikan keajaiban,” jelasnya.

“This is miracle, saya bukan hanya masih hidup tapi tidak cedera berarti. Ini ajaib level pengeroyokan seperti terekam di pengambil gambar,” sambungnya.

Ia merasa ini adalah pertanda bahwa dirinya harus melakukan sesuatu. Diputuskanlah bergabung ke PSI untuk nyaleg merebut kursi DPR di Dapil Jakarta 2.

“Tuhan mengizinkan saya hidup untuk urusan tertentu. Peristiwa 11 April saya menyadari betapa rentannya saya, saya kapan pun tanpa ada proses panjang nyawa saya bisa melayang,” tuturnya.

“Peristiwa 11 April membuka mata saya, saya tidak boleh berhenti memperjuangkan tapi justru mengintensifikasikannya. Saya mencoba masuk parlemen melalui PSI,”
– Ade Armando.

Dalam acara pengenalan Ade ini turut hadir Ketum Giring Ganesha dan petinggi PSI lainnya seperti Grace Natalie.
Sekilas Peristiwa di DPR 11 April 2022

11 April 2022 siang, Ade Armando tiba-tiba hadir di gedung DPR, katanya untuk memantau demo mahasiswa dan sejumlah elemen lainnya. Namun, ia justru menjadi sasaran amukan massa yang ricuh.

Pantauan kumparan di lokasi saat itu, massa yang diduga susupan dan berpakaian STM, ricuh. Di saat itulah Ade Armando dipukuli sampai babak belur.

Wartawan kumparan yang ada di lokasi sempat melihat Ade bahkan sempat ditelanjangi. Celana panjangnya hilang. Polisi pun langsung bergegas memisahkan Ade dari kerubungan massa.

Ade yang mengenakan kaus bertuliskan “Pergerakan Indonesia untuk Semua” dibopong oleh polisi, salah satunya Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Setyo. Darah terlihat jelas mengucur di wajah Ade.(Sumber)