Muhammad Husen (28 tahun) memutilasi dan mengecor mayat bosnya Irwan Hutalagung (53) karena sakit hati.
Bahkan Husen sempat open BO dan bersenang-senang setelah membunuh bosnya.
Husen tampak tenang saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang dalam jumpa pers pada Rabu (10/5). Ia sesekali mengulum senyum dan tawa.
Ketika ditanya oleh polisi dan awak media ia bahkan menjawab dengan santai dan tegas tanpa penyesalan.
Husen menegaskan, dirinya sempat open BO. Ia membayar jasa perempuan yang ia pesan melalui aplikasi MiChat dengan uang korban yang ia curi.
“Senang-senang sama cewek. Di Banjarsari, tarifnya Rp 300 ribu. Saya ambil uang korban Rp 7 juta untuk seneng-seneng, untuk rokok, minum-minum,” ucap Husen.
Husen mengaku puas dan tak menyesal sedikitpun setelah membunuh, memutilasi dan mengecor mayat bosnya.
“Puas sekali, tidak nyesal. Puas,” ucap Husen berulang kali.
Ia membunuh Irwan karena sakit hati. Ia kerap dimarahi dan dipukuli oleh korban.
“Saya sakit hati karena sering dimarahi, setiap hari dimarahi. Saya juga dipukuli,” kata Husen.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut Husen ditangkap pada Selasa (9/5) saat melarikan diri di daerah Banjarnegara.
“Tersangka kami tangkap setelah melalui penyelidikan dari data Olah TKP, keterangan saksi dan dokter forensik akhirnya mengarah ke Husein,” kata Irwan.
Sebelumnya mayat Irwan Hutagalung ditemukan dalam kondisi dicor di depot isi ulang air miliknya di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Tembalang, Kota Semarang pada Senin (8/5).
Sebelum ditemukan tewas, Irwan tak bisa dikontak dan terakhir dilihat pada Kamis (4/5). Tempat usahanya itu juga tutup sejak saat itu. Karyawan Irwan pun dikabarkan menghilang.(Sumber)