Sikap Partai Golkar di Pilpres 2024 menjadi penentu bagi Presiden Joko Widodo untuk mengarahkan dukungan ke Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai, saat ini Jokowi masih belum memastikan pilihan dukungan ke salah satu calon presiden (capres).
“Politik di Indonesia statis dan dinamis, segala sesuatu dapat saja terjadi,” ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/5).
Ia mengamati, Jokowi terlihat melakukan manuver politik melalui putranya, Gibran Rakabuming Raka, juga barisan relawannya untuk memastikan pilihan dukungan ke salah satu capres.
“Akan berdampak buruk bagi PDIP tentunya jika relawan Jokowi berbalik haluan mendukung Prabowo,” tuturnya.
Doktor komunikasi politik lulusan America Global University ini juga menilai relawan Jokowi sudah digandeng Gibran untuk mendukung Prabowo.
Menurutnya, hal itu tampak dari pertemuan Prabowo dengan Gibran di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu malam (21/5).
“Pertemuan Gibran dan Prabowo berisiko dia di kick out dari PDIP, tapi saya nilai Gibran tak menggubrisnya,” katanya.
Menurut Jerry, Gibran yang dijadikan bidak catur oleh Jokowi dalam negosiasi pemenangan salah satu capres, bakal mengubah haluan politik sang ayah.
Pasalnya, Jokowi yang merupakan kader PDIP berpotensi tidak mendukung Ganjar Pranowo. Tapi bakal mendukung Prabowo.
Salah satu hal yang ditunggu Jokowi, diduga Jerry, adalah sikap Partai Golkar dalam mendukung salah satu capres yang muncul saat ini.
“Kalau Golkar dukung Prabowo, maka 99 persen Jokowi gabung koalisi Gerindra, Golkar, dan PKB. Itu kuncinya,” ucapnya.
Sementara, Jerry meyakini Gibran yang bakal terdampak sikap politik Jokowi karena mendukung Prabowo, tetap bisa eksis di politik dengan meloncat ke parpol lain.
“Saya kira Gibran tetap akan disanksi PDIP akibat ikut dukung Prabowo. Tapi Gibran bisa saja berlabuh ke Gerindra, atau dia menyeberang ke Golkar,” demikian Jerry.(Sumber)