Jose Mourinho Sepakat Dengan Lionel Scaloni, Timnas Indonesia Tak Punya Talenta Mumpuni

Pelatih Argentina, Lionel Scaloni menyatakan tidak ada pemain Timnas Indonesia yang memiliki talenta spesial setelah duel di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (19/6/2023).

Dalam pertandingan tersebut, Argentina sukses mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor 2-0 melalui gol yang diciptakan Leandro Paredes pada menit ke-38 dan Cristian Romero menit ke-55.

Salah satu momen terbaik dalam pertandingan itu adalah lemparan ke dalam yang dilakukan Pratama Arhan di babak kedua. Bahkan, bola yang disambut Elkan Baggott nyaris membobol gawang Emiliano Martinez.

Video ketika Scaloni melihat Pratama Arhan hendak melakukan lemparan ke dalam pun viral di media sosial. Pelatih yang membawa Argentina juara Piala Dunia 2022 ini tidak bisa lepas pandangannya dari pemain Tokyo Verdy itu.

Ditanya soal kemampuan Arhan, Scaloni justru memuji lini pertahanan La Albiceleste. Meski sempat merepotkan, Scaloni menyatakan bahwa sebenarnya hal ini biasa saja.

“Soal lemparan ke dalam Arhan, memang kami bermain kompak dan baik, kami bisa bermain bagus (menghalau lemparan Arhan),” kata Scaloni dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan. Bahkan, secara keseluruhan, Scaloni menyebut bahwa tidak ada pemain Timnas Indonesia yang memiliki talenta spesial.

“Dan tak ada pemain Indonesia yang spesial bagi saya,” ucapnya. Pernyataan soal talenta Indonesia yang tidak begitu spesial pernah diungkapkan oleh mantan pelatih Real Madrid, Manchester United, dan Chelsea, Jose Mourinho.

Pernyataan ini sempat viral di media sosial pada tahun 2013 lalu ketika timnya kala itu, Chelsea menghadapi Indonesia All Stars. Tim tersebut terdiri dari pemain-pemain terbaik di Indonesia.

Pertandingan ini berakhir dengan skor telak 8-1 untuk kemenangan Chelsea. Seusai pertandingan, Mourinho mengkritik keras permainan para pemain Indonesia. “Jika Indonesia tidak punya potensi spesial, maka bermainlah dengan penuh kegairahan yang besar dan kebanggaan,” kata Mourinho, 25 Juli 2023.

Talenta Indonesia Dipuji Jurnalis Inggris Penampilan gemilang Marselino Ferdinan saat Timnas Indonesia menghadapi Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (19/6/2023) menyita perhatian jurnalis ternama asal Inggris, Bence Bocsak.

Melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa (20/6), Bocsak kagum dengan talenta yang dimiliki oleh pemain asal KMSK Deinze. Bocsak sendiri merupakan jurnalis yang pernah bekerja untuk media besar di Inggris seperti Liverpool, guardian, World Soccer, Goal, Daily Star, dan The Times.

“Marselino Ferdinan tampil solid melawan Argentina kemarin,” tulis Bocsak di akun Twitter pribadinya, @BenBocsak. Dalam pertandingan tersebut, Marselino menjadi motor serangan Timnas Indonesia untuk membongkar pertahanan Argentina.

Dia juga beberapa kali memperlihatkan aksi individu yang membuat penonton berdecak kagum. Bahkan, beberapa aksinya berhasil melewati pemain Argentina yang salah satunya penggawa Manchester United, Alejandro Garnacho.

Pemain berusia 18 tahun ini juga diberi kepercayaan tampil sejak menit awal untuk bermain dengan Marc Klok dan Ivar Jenner. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pun memberikan kepercayaan penuh kepada Marselino Ferdinan dengan memainkannya hingga akhir pertandingan.

Bocsak pun membagikan statistik luar biasa Marselino Ferdinan selama pertandingan melawan La Albiceleste. Marselino Ferdinan menjadi pemain Indonesia yang paling banyak dilanggar Argentina dengan catatan empat kali. Kemudian, Marselino Ferdinan juga berhasil mencatatkan delapan kemenangan dalam hal berduel. Mantan pemain Persebaya Surabaya ini juga berhasil membuat tiga tekel, dan semuanya berhasil.

Dia juga sukses melakukan recoveries sebanyak empat kali dalam pertandingan kontra Argentina kemarin. Dengan statistik demikian, maka Bocsak menyebut Marselino Ferdinan merupakan salah satu talenta terbaik Indonesia.

“Baru berusia 18 tahun. Dia adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang bermain di Eropa. Baru pindah ke KMSK Deinze di Belgia pada bulan Februari,” katanya. “Bakat terbaik,” tambahnya. (Sumber)