News  

Tipu Puluhan Warga Kota Malang Rp.69 Miliar, Pria Ini Habiskan Hanya 4 Bulan Saja

Pria Kota Malang yang diduga melakukan penipuan mengaku telah menghabiskan uang korban senilai total Rp 69,7 miliar selama 4 bulan menghilang meninggalkan anak dan istrinya. Dia mengaku uang yang tersisa hanya Rp 7 juta saja.

Pria yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya itu bernama Fitra Ardhita Nurullisha (31), warga Jalan Pinangsia, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Dia menghilang 4 bulan meninggalkan istri dan anaknya setelah diduga menggelapkan uang miliaran rupiah.

Kepada pihak kepolisian dan wartawan Fitra mengaku uang dari para korban yang terkumpul itu sudah habis untuk biaya kabur. Sebelum tertangkap, dia mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp 7 juta dari puluhan miliar yang berhasil dikumpulkan.

 

“Sisanya Rp 7 juta untuk menutupi profit-profit investor yang lain, yang akhirnya tinggal segitu besarnya (7 juta),” tuturnya ketika dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Malang Kota, Selasa (27/6/2023).

Sebelumnya, Fitra berdalih nekat kabur karena tak mampu membayar profit para korban. Hingga akhirnya dia ditangkap Satreskrim Polresta Malang Kota di sebuah hotel kawasan Blimbing, Kota Malang pada Senin (26/6/2023) sore.

Fitra sempat menjadi buronan puluhan orang yang merasa ditipu dengan iming-iming investasi yang dia tawarkan. Kasus hilangnya Fitra itu sempat viral di media sosial tidak lama setelah keluarganya membuat laporan kehilangan Fitra sejak pamit berangkat kerja pada Senin 27 Maret.

Tidak hanya bersembunyi di Malang, kepada polisi dan wartawan Fitra mengaku sempat bersembunyi di Jakarta. “Saya di Jakarta (ketika dilaporkan hilang),” kata Fitra.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan bahwa pihaknya telah menerima 4 laporan polisi terkait kasus dugaan penipuan yang melibatkan Fitra sebagai pelakunya.

“Kami menerima empat LP, semuanya masih kami dalami. Modusnya mengajak korban investasi di bidang pengadaan barang dengan iming-iming keuntungan besar dengan total kerugian Rp 69,7 miliar. Kami juga mendalami laporan keluarga soal hilangnya yang bersangkutan,” ujar Buher.

Buher pun membeberkan bagaimana modus tersangka melakukan penipuan. Fitra menawarkan investasi kepada korbannya karena dia mengaku bisa mendatangkan HP dan laptop dari luar negeri dengan harga di bawah harga pasaran di Indonesia.

Banyak di antara korban merupakan warga Kota Malang. Namun uang yang diinvestasikan oleh korban kemudian diputar kembali untuk memberikan keuntungan kepada investor sebelumnya dengan nilai keuntungan sekitar 4 persen.

“Kalau pengakuan tersangka uang itu dari keterangan sementara yang kita dapatkan, digunakan untuk diputar kembali memberikan keuntungan kepada orang-orang yang duluan berinvestasi kepada tersangka,” kata Budi Hermanto.

Sebelumnya, Muhammad Wildan Hilmi (34) asal Bojonegoro yang merupakan salah satu korban membeberkan bagaimana Fitra melakukan penipuan. Menurutnya, jumlah korbannya mencapai puluhan orang dengan nominal mencapai Rp 52 miliar.

Wildan mengatakan bahwa puluhan korban Fitra adalah mereka yang diajak untuk berbisnis dengan menginvestasikan uangnya. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membeli sejumlah produk asal luar negeri yang telah dipesan. Seperti telepon seluler, laptop, hingga motor gede (moge).

“Untuk ekosistem kerja saya, ada 52 orang yang mereka adalah pendana. Tapi ada pendana lain asal Malang yang jadi korban. Tapi di luar dari ekosistem kerja saya, jumlahnya puluhan,” terang Wildan.(Sumber)