News  

5 Keunggulan JIS Dibandingkan Stadion Lain di Indonesia, Termasuk GBK

Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu calon venue untuk menggelar Piala Dunia U-17 2023 yang dimulai pada 10 November-2 Desember 2023.

Stadion yang terletak di Jakarta Utara ini mulai dibangun pada tahun 2019 dan diresmikan pada 24 Juli 2022.

Namun, pemilihan JIS sebagai venue pertandingan di Piala Dunia U-17 2023 sempat menuai polemik lantaran dianggap tidak memenuhi standar FIFA.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang menyatakan JIS masih memiliki sejumlah kekurangan.

“Stadion JIS juga pasti kita akan cek. Yang pasti menjadi catatan kemarin kendalanya itu parkir,” kata Erick Thohir. “Yang seharusnya ada empat pintu, baru terbuka satu pintu. Ini yang tentu harus kita antisipasi keselamatan daripada suporter.” Kemudian, hal terakhir yang menjadi sorotan Menteri BUMN tersebut adalah soal rumput pertandingan. “Kira-kira kekurangan apa yang harus dilengkapi?

Saya yakin tidak mungkin FIFA tidak bilang standarnya tidak masuk karena sesuatu hal yang politis, tidak. Tetapi memang standar harus diselaraskan,” katanya.

Di balik itu semua, JIS ternyata memiliki keunggulan dari stadion lain yang ada di Indonesia. Berikut ini daftar keunggulan JIS yang dikutip dari berbagai sumber

1. Kapasitas 

JIS merupakan stadion dengan kapasitas paling besar di Indonesia mengalahkan Gelora Bung Karno (GBK). Stadion JIS mampu menampung 80 ribu penonton, sedangkan GBK sekitar 77 ribu karena renovasi untuk Asian Games 2018.

2. Atap Buka Tutup

Fitur atap buka tutup JIS menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Atap tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi dan cuaca yang ada sehingga bisa membuat penggunanya lebih nyaman ketika berada di dalam.

3. Joging di Atap JIS 

Masih terkait dengan poin nomor dua, atap stadion JIS ternyata bisa digunakan untuk joging. Memiliki panjang lintasan 950 meter dan lebar tiga meter, pengunjung bisa mengitari JIS dari ketinggian.

Pemandangan yang ditawarkan pun cukup indah, seperti Pantai Ancol dan gedung-gedung tinggi di Jakarta.

4. Rumput Hybrid

Penggunaan rumput hybrid baru diterapkan di Indonesia belum lama ini. Khususnya saat persiapan Piala Dunia U-20 yang batal.

Namun, JIS sudah menggunakan rumput hybrid ketika pertama kali dibangun. Artinya, lapangan JIS menggunakan 95 persen rumput alami, sedangkan sisanya sintetis.

5. Tidak Ada Trek Lari 

Stadion yang tidak memiliki trek lari layaknya di Eropa memang masih sedikit jumlahnya di Indonesia. Salah satunya adalah JIS yang tidak memiliki trek lari sehingga jarak penonton ke lapangan sangat dekat.

Selain bisa menikmati pertandingan dengan lebih dekat, jarak yang dekat ke lapangan akan membuat suara suporter semakin bergemuruh. Apalagi, desain JIS yang tertutup membuat suara suporter tuan rumah akan semakin kencang.(Sumber)