5 Skandal Terbesar di Dunia Bulutangkis

SEBANYAK lima skandal terbesar di dunia bulu tangkis akan dibahas di sini. Salah satu di antaranya adalah pengaturan skor di Malaysia.

Dunia olahraga memang tidak lepas dari skandal. Banyak hal yang menjadi kontroversi di berbagai bidang olahraga, tak terkecuali bulu tangkis.

Di bulu tangkis, setidaknya ada lima skandal terbesar yang pernah menggemparkan kancah ini. Apa sajakah itu? Silakan simak pembahasan di sini.

Berikut 5 Skandal Terbesar di Dunia Bulu Tangkis

5. Deretan Diskualifikasi dari Olimpiade 2012

Pada Olimpiade London 2012, ada empat pasangan ganda putri dunia yang didiskualifikasi. Wakil Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, menjadi salah satu di antaranya. Tiga pasangan lainnya adalah Yu Yang/Wang Xiaoli (China), Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan).

Keempat pasangan tersebut disinyalir terlibat aksi yang mencederai nilai-nilai sportivitas. Sebab, ada aksi sengaja mengalah agar berjumpa dengan pasangan yang diinginkan di babak gugur.

4. Kenichi Tago, Pebulu Tangkis Jepang yang Doyan Judi

Kenichi Tago pernah menjadi pebulu tangkis ranking 3 dunia dan bintang untuk Jepang. Namun, pada April 2016, tepat sebelum Olimpiade Riio 2016, Tago dijatuhi hukuman oleh BWF setelah ertangkap besar di kasino ilegal bersama Kento Momota.

Momota sukses bangkit dari keterpurukan itu, namun tidak dengan Tago. Kariernya sebagai pebulu tangkis berakhir karena skandal ini hingga kehilangan pekerjaan di perusahan telegraf dan telepon Jepang.

3. Aksi Adu Jotos Ganda Putra Thailand di Canada Open 2013

Pada Canada Open 2013 silam, pasangan ganda putra Thailand, Bodin Issara/Vilailak Pakkawat, sukses melaju ke final. Di laga puncak, mereka menghadapi rekan senegara sendiri, Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech.

Namun, laga puncak tersebut berakhir antiklimaks karena Bodin Issara dan Maneepong Jongjit terlibat dalam adu jotos. Bodin menuturkan bahwa Maneepong melakukan provokasi terhadapnya. Hal itu membuat Bodin mengejar Maneepong, memukul telinganya dengan raket hingga berdarah.

2. Hukuman kepada Joachim Persson

Pebulu tangkis Denmark Joachim Persson dihukum selama 18 bulan karena dugaan pengaturan skor. Meskipun Persson tidak secara langsung ikut dalam pengaturan skor, dia melanggar kebijakan BWF tentang tidak melaporkan potensi pengaturan skor.

Persson kemudian menolak permintaan BWF untuk mengakses catatan bank-nya untuk kepentingan penyelidikan. Pelanggaran ini membuatnya disanksi senilai 4500 dolar.

1. Skandal Pengaturan Skor di Malaysia

Pada 2018, Tan Chung Seang dan Zulfadli Zulkifli asal Malaysia divonis bersalah karena melanggar Kode Etik BWF soal taruhan dan pengaturan hasil pertandingan. Zukifli dituduh melakukan 31 pelanggaran di antara tahun 2013-2016.

Zulkifli didenda senilai 25 ribu dolar dan hukuman 20 tahun dari dunia bulu tangkis. Tan Chun Seang melakukan pelanggaran lebih sedikit namun tetap mendapatkan hukuman denda 15 ribu dolar dan larangan bermain bulu tangkis 15 tahun.

Mereka sempat mengajukan banding, namun itu ditolak. Kedua pebulu tangkis Malaysia tersebut mengakhiri kariernya dengan malu karena vonis ini.(Sumber)