Waketum Ormas MKGR, Achmad Taufan Soedirjo: Munaslub No, Solidlub Yes!

Wakil Ketua Umum DPP Ormas MKGR, Achmad Taufan Soedirjo dengan tegas menyatakan menolak wacana Munaslub yang digulirkan oleh beberapa pihak. Ia menyayangkan pihak-pihak yang menggulirkan wacana ini. Karena baginya, wacana Munaslub menjelang Pemilu merupakan sebuah kesia-siaan perjuangan politik.

“Kurang dari satu tahun jelang Pemilu 2024, mereka yang mewacanakan Munaslub memangnya bisa melakukan apa untuk membangun kejayaan Partai Golkar di waktu yang tersisa? Andai ada pergantian kekuasaan dan sebagainya, siapa yang bisa menjamin Partai Golkar akan lebih baik? Risikonya terlalu besar, tidak logis bagi saya wacana Munaslub ini,” tegas Achmad Taufan Soedirjo kepada redaksi Golkarpedia pada Kamis (13/07).

Achmad Taufan Soedirjo juga tidak melihat alasan strategis untuk melakukan Munaslub saat ini. Tak ada hal yang mendesak hingga membuat Partai Golkar harus mengambil langkah darurat seperti menggelar Munaslub. Kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar sudah paripurna untuknya.

“Kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sudah sangat baik. Sebagai seorang menteri, beliau figur yang berprestasi, mampu menghindarkan Indonesia dari krisis ekonomi di masa pandemi Covid-19. Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, ia berhasil membangun stabilitas politik di internal partai selama dua periode kepemimpinannya,” ungkap pendiri LBH Djoeang Indonesia ini.

Pria yang sedang maju mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jabar VII ini justru melihat bahwa wacana Munaslub jadi pembuktian kepemimpinan Airlangga Hartarto. Sudah banyak pihak yang melawan wacana Munaslub dengan menyatakan soliditas dan dukungan terhadap kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

“Ya stabilitas politik yang dibangun Airlangga Hartarto bisa dirasakan sekarang. Ketika ada pihak-pihak yang wacanakan Munaslub, sontak muncul banyak penolakan. Dewan Pakar yang dipimpin Pak Agung Laksono sudah menolak, Ormas MKGR yang dipimpin Pak Adies Kadir pun menolak, DPD I se-Indonesia juga sudah mulai bersuara melakukan penolakan. Ini mengindikasikan bahwa internal Partai Golkar memang stabil, tak ada pergolakan di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto,” sambungnya lagi.

Alih-alih melakukan Munaslub, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP AMPG ini mengimbau kepada seluruh kader Partai Golkar untuk merapatkan barisan dan semakin intensif menyambangi masyarakat serta mensosialisasikan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dari Partai Golkar.

“Untuk saya, Munaslub No, Solidlub Yes! Daripada Munas Luar Biasa, kita harusnya mendengungkan Soliditas Luar Biasa bagi Partai Golkar. Hanya dengan soliditas yang terbangun di internal Partai Golkar, kita bisa meraih kejayaan di Pemilu 2024. Sudah waktunya kita berkonsentrasi menghadapi tantangan di luar, bukan malah mengacaukan konsentrasi internal Partai Golkar,” pungkas pemilik dari ATS Law Firm ini.

Munas (Musyawarah Nasional) merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan di Partai Golkar. Munas biasanya dilakukan 5 tahun sekali dengan berbagai agenda yang salah satunya memilih pucuk pimpinan tertinggi di Partai Golkar. Munas bisa dilakukan sewaktu-waktu di luar periode yang telah ditentukan sebelumnya dengan berbagai syarat yang dinamakan, Munas Luar Biasa (Munaslub).

Mengacu pada Pasal 32 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, Munaslub diadakan atas permintaan atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 DPD I tingkat provinsi. Jika melihat wacana Munaslub saat ini bukan digulirkan oleh DPD I, maka hampir mustahil wacana tersebut terwujud. {golkarpedia}