Surya Paloh: Kita Terjebak Dari Bangsa Jujur Jadi Bangsa Penuh Kemunafikan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato politiknya di acara Apel Siaga NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (16/7). Ia menyinggung kondisi bangsa ini yang penuh kemunafikan.

“Kita terjebak pada pragmatisme, kita terjebak dari bangsa yang penuh keterusterangan menjadi bangsa yang penuh dengan kepura-puraan atau munafik. Dan itulah kita, Indonesia hari ini,” kata Surya Paloh yang disambut riuh kader NasDem.

Menurut Paloh, Indonesia dulunya tidak demikian. Ia menyebut, Indonesia saat ini banyak berubah.
Selain soal kepura-puraan, Paloh juga menyoroti perubahan Indonesia yang dulu gotong royong. Kata dia, Indonesia hari ini, terlalu individualis.

“Dulu bangsa yang penuh dengan ramah tamah sopan santun mengenal ‘Tepos Tepos Seliro” asas kepantasan kepatutan budaya malu penuh dengan spirit kegotongroyongan,” katanya.

“Bangsa kita telah berubah. Hari ini dari semangat yang penuh kegotongroyongan dan kebersamaan, semangat kecintaan, berubah menjadi bangsa dengan semangat keakuan, individualistis, yang menghargai nilai-nilai transaksional materialistik, yang serba pragmatis,” jelas dia.

Untuk itu Paloh kemudian meyakini perubahan untuk 2024 harus dilakukan. Konteksnya, dengan mendukung bacapres Anies Baswedan bersama PKS dan Demokrat.

“Inilah menjadi dasar filosofis pemikiran mengapa kita harus menghadirkan gerakan perubahan untuk melakukan perubahan yang berarti dan mendasar dalam perjalanan kehidupan kita berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

“Kita sayang kepada bangsa ini, kita sayang kepada pemimpin yang ada di negeri ini. Kita punya komitmen keberhasilan untuk pemimpin yang kita dukung dan usung menjadi presiden. Tapi bisa saja niat baik akan diartikan penuh kesalahpahaman dan kesalahpengertian dan kita terima itu,” tutup dia.(Sumber)