Kekuatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) berpotensi terkondisikan solid karena PKS dan Demokrat sulit terpisah meski nantinya calon wakil presiden Anies Baswedan bukanlah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahkan, andai terpisah bisa saja gagal usung kandidat Capres, untuk itu siapapun Cawapres yang akan dipilih oleh KPP kemungkinan soliditas itu tetap terbangun.
Demikian analisa Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/7).
Menurut Dedi, beberapa nama yang beredar menjadi bakal cawapres seperti Khofifah dan Yenny Wahid akan tetap kesulitan masuk menjadi kandidat kuat pendamping Anies. Sebab, secara elektoral, Yenny dan juga Khofifah jauh tertinggal dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Jika tokoh di luar tidak miliki daya ungkit signifikan, tentu akan kembali pada AHY,” demikian pendapat Dedi.
Lebih lanjut, Dedi berpendapat, jika yang menjadi argumen dua tokoh seperti Yenny Wahid dan Khofifah didorong menjadi cawapres Anies, maka bisa disandingkan dengan data survei hasil tidak terbukti.
“Klaim dua tokoh perempuan NU itu bisa menarik suara NU atau suara loyalis Gusdur, setidaknya sampai hari ini dalam survei tidak terbukti,” pungkasnya.(Sumber)