News  

Partai Golkar Masih Mungkin Dukung Anies Baswedan

Politisi senior Partai Golkar yang juga Ketua Umum Partai Golkar Periode 2004-2009 dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menilai pilihan calon presiden untuk Partai Golkar hanya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Mengamini pernyataan JK itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Perekonomian mengakui partainya tak mungkin mendukung Anies Baswedan.

“Itu (pernyataan JK) sangat benar. Benar (tak mungkin dukung Anies),” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/8).

Tak ada yang salah dengan pernyataan JK dan Airlangga Hartarto itu. Partai Golkar tak mungkin dukung Anies Baswedan. Keduanya bersepakat.

Soalnya calon presiden yang bakal diusung Partai Golkar bukan Prabowo Subianto. Bukan pula Ganjar Pranowo. Apalagi Anies Baswedan. Lalu siapa calon presiden dari Partai Golkar?

“Kami tetap, Golkar berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).

“Partai Golkar sampai saat ini belum berubah dari keputusan Munas 2017 dan Rapimnas 2021 lalu, Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dari Partai Golkar,” tegas pensiunan bintang tiga Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Lodewijk F Paulus.

Pernyataan JK dan Airlangga Hartarto tersebut meredam isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang sempat dilontarkan oleh Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam.

Elit Partai Golkar dari DPP hingga Pengurus Daerah solid dan kompak menolak isu Munaslub yang kabarnya sempat menyebut 2 Menteri Bahlul yang berambisi merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar dari Airlangga Hartarto.

Demikian pula isu tentang pentersangkaan Airlangga Hartarto dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak kelapa mentah (crude palm oil/CPO) meredup.

Kedatangan Airlangga Hartarto ke Istana menemui Presiden Jokowi (26/7 dan 2/8) dan pertemuan Airlangga Hartarto dengan Puan Maharani keesokan harinya (27/7). Sempat berhembus kabar Partai Golkar bakal merapat ke PDIP.

Ini yang menarik. Sehari sebelum Airlangga Hartarto diperiksa Kejaksaan Agung, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dikabarkan telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (17/7). Sehari pasca Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad 16 Juli 2023.

Berkembang spekulasi. Rangkaian pertemuan tersebut tidak berdiri sendiri. Seperti bermain layang-layang. Tarik ulur agar Partai Golkar dapat terbang tinggi tanpa harus tersangkut masalah internal dan kasus hukum.

Kejutan politik seperti penulis prediksi awal tahun 2023 melalui tulisan berjudul; Kejutan Tahun 2023: Golkar Dukung Anies Rasyid Baswedan.

Kejutan itu belum pupus. Akan banyak kejutan politik yang tak terduga. Masih ada waktu hingga 25 November 2023 menuju masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.

Wallahua’lam bish-shawab.
Bandung, 20 Muharram 1445/7 Agustus 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis