News  

Menteri PUPR Sebut Infrastruktur RI Kalah Dari Malaysia: Jangan Tertawa!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut pembangunan infrastruktur di Indonesia masih kalah saing dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

“Dilihat daya saing infrastruktur indonesia di kawasan regional kita Alhamdulillah masih di bawah Malaysia. Ojo ngguyu (jangan tertawa) Anda nggak terima mestinya,” ujar Basuki Hadimuljono di depan 1.617 mahasiswa baru Fakultas Teknik UGM yang mengikuti Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB), Kamis (3/8).

Tak hanya Malaysia, daya saing infrastruktur Indonesia juga masih di bawah Brunei Darussalam dan Thailand. Bahkan, Basuki menyebut Indonesia juga bakal segera disalip Vietnam jika infrastruktur dalam negeri tak segera dibangun.

“Masih di bawah Brunei, masih di bawah Thailand, walaupun sebentar lagi insyaallah kita dibalap oleh Vietnam kalau kita tidak segera membangun infrastruktur ini,” katanya.

Jika lengah, kata Basuki, bukan tak mungkin Indonesia akan disalip Timor Leste. Basuki menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot seperti Tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen, Tol Trans Jawa, hingga Sumatera menjadi upaya pemerintah mengejar ketertinggalan dari negara-negara tersebut.

“Jadi apa yang kita lakukan sekarang ini dengan kecepatan pembangunan infrastruktur semata-mata hanya untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Jadi kita apa yang kami lakukan dengan Jogja-Solo Tol, Jogja-Bawen, Transjawa tol, juga Sumatera yang masih kita perjuangkan sekuat tenaga untuk bisa nyambung hanya untuk mengejar ketertinggalan bukan untuk kemewahan,” ujar Basuki.

Kepada para mahasiswa Teknik UGM, Menteri Basuki Hadimuljono berpesan agar mereka tak hanya menjadi orang pintar, tetapi juga menjadi orang benar.

“Anda harus menjadi orang yang benar. Banyak orang pinter tapi tidak banyak orang yang benar. Orang pinter kalau nggak benar bahaya,” ujar dia.

Basuki juga menyinggung krisis jumlah insinyur di Indonesia. Menurut Basuki, jumlah insinyur di Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara maju seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). Bahkan dibandingkan dengan Vietnam pun, Indonesia masih tertinggal.

“Indonesia ini insinyur 5.300 per 1 juta orang. Anda bandingkan dengan Korea yang 25 ribu insinyur per 1 juta (orang),” kata Basuki.

Sementara di AS menurutnya, ada 20 ribu insinyur per 1 juta orang. Bahkan Indonesia jumlah insinyur Indonesia dengan Vietnam yang secara infrastruktur masih di bawah Indonesia, jumlah insinyur di Vietnam lebih banyak.(Sumber)