Isu mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto membuat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kehilangan kader, setelah Guntur Romli menyatakan undur diri dari partai.
Belakangan muncul pertanyaan di publik, apakah polemik di internal tersebut menggambarkan PSI tengah digantung arah politiknya oleh Presiden Joko Widodo.
Founder Citra Institute, Yusak Farchan mengamati, keluarnya Guntur Romli menunjukkan sikap tidak suka kader kepada Prabowo.
“Meskipun Guntur bukan elite PSI, tapi keluarnya Guntur menandai adanya tarik menarik kepentingan di internal PSI antara mendukung Ganjar atau Prabowo,” ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/8).
Menurutnya, PSI menganut konsep kepatuhan kepada suatu sosok, yang dalam hal ini tertuju pada Jokowi.
“Garis politik PSI adalah Jokowi. Sikap politik PSI saya kira akan mengikuti ke mana arah dukungan jokowi sesungguhnya,” tuturnya.
Maka dari itu, dekan FISIP Unpam Serang itu meyakini PSI tidak bisa menentukan arah politik 2024 di luar sikap Jokowi, sehingga hingga saat ini sikapnya akan menggantung alias belum mendukung Prabowo ataupun Ganjar Pranowo.
“Karena sejauh ini Jokowi masih bermain di dua kaki, antara Ganjar dan Prabowo,” demikian Yusak menambahkan.(Sumber)