Partai Demokrat sangat kecewa karena bakal capres Anies Baswedan telah menyetujui kerja sama antara PKB dan Partai Nasdem. Demokrat menyebut ini sebagai bentuk pengkhianatan.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga Parpol; pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.” kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8).
“Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Riefky yang juga merupakan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan itu.
Demokrat pun telah mengkonfirmasi hal ini kepada Anies. Anies pun membenarkan duetnya dengan Cak Imin, tak mengelak. “Demokrat dipaksa mengakui putusan itu,” kata Riefky.
Menyikapi hal ini, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. “Sebab, penentuan koalisi dan capres cawapres ditentukan Majelis Tinggi Partai sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat 2020,” jelasnya.