News  

Partai Demokrat Cabut Dukungan ke Anies, Pakar UGM: Ke PDIP Atau Bentuk Poros Baru

Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke bacapres Anies Baswedan. Kini Demokrat menjadi satu-satunya partai parlemen tanpa koalisi. Ke mana partai itu akan berlabuh?

Pengamat politik UGM Arya Budi menyebut dengan kemunculan duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, membuat peta politik berubah. Kocok ulang koalisi menjadi tak terelakkan.

“Iya dan ini belum berakhir. Kocok ulang koalisi akan terus berlangsung sampai jelang pendaftaran di Oktober nanti,” kata Arya saat dihubungi wartawan, Senin (4/9/2023).

Dia melanjutkan, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan Demokrat. Pertama yakni bergabung dengan PDIP. Apalagi saat ini kedua partai masih berkomunikasi lewat Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Sehingga tidak mengejutkan misalnya Demokrat bergabung dengan PDIP karena mencairnya relasi politik minimal putra-putri dari Megawati maupun SBY,” bebernya.

Opsi lainnya, Demokrat bisa membangun komunikasi dengan kandidat kuat lain walaupun partainya tidak terlalu besar.

“PPP itu ada Sandi di sana. Dia ada opsi di situ, jika kita membaca peluang politik maupun relasi komunikasi politik antarpimpinan partai,” katanya.

Arya melihat, peluang bergabungnya partai berlambang mercy ke kubu Probowo kecil. Sebab, Arya menilai sudah ada kandidat kuat sebagai pendamping Prabowo.

“Mereka berusaha keras AHY bagaimana pun ikut kontes minimal sebagai cawapres. Nah poros-poros koalisi yang mampu mengakomodasi kepentingan Demokrat ini lah, di situ mereka akan mendekat yaitu di argumen PDIP maupun membuat poros baru dengan Sandi,” urainya.

Meski demikian, ada kemungkinan Demokrat membuat poros baru bersama PPP dan PKS. Kemungkinan terbentuknya poros baru itu mungkin terjadi jika Sandiaga gagal menjadi cawapres Ganjar.

“PPP pun sekarang sudah berhitung kalau pun mereka nggak punya daya tawar dan prospek kecil, Sandi disandingkan dengan Ganjar ya mereka akan berhitung, lebih bagus misalnya mendekati PKS atau Demokrat tapi Sandi bukan lagi cawapres tapi capres. Itu akan menarik,” urainya.

“Jadi porosnya bisa jadi dua atau tiga, bisa malah empat gitu, misalnya, jika threshold terpenuhi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan arahan usai rapat internal bersama kader Demokrat buntut terbongkarnya duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). AHY menyatakan Demokrat move on dari koalisi Anies.

“Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, dan etika politik,” ujar AHY di DPP Demokrat, Jakarta, dilansir detikNews, Senin (4/9).(Sumber)