Pekan lalu Ridwan Kamil menyebut bakal ada breaking news pekan ini. Breaking news tersebut banyak yang mengait-ngaitkannya dengan rencana Ridwan Kamil maju di Pilpres 2024.
Ridwan Kamil disebut bakal dipinang PDIP jadi bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Pertimbangannya mungkin saja majunya Ridwal Kamil untuk menambal suara Ganjar Pranowo di Jawa Barat.
Beberapa hasil survei menyebut, elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Barat jeblok. Perlu figur yang bergabung bersama GP untuk mengerek elektabilitas GP di Jawa Barat. Entah sebagai bakal calon wakil presiden atau masuk dalam tim pemenangan.
Soal breaking news RK sempat ditanggapi oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Breaking News Ridwan Kamil tidak berkaitan dengan Cawapres Ganjar Pranowo.
Sinyal Partai Golkar tidak mendukung Ridwan Kamil maju sebagai salah satu peserta kontestan Pilpres 2024 mendampingi Ganjar Pranowo atau pertanda belum finalnya PDIP mengambil RK sebagai pendamping GP? Mungkin pula karena Partai Golkar tidak mendukung RK menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
RK tanpa gerbong Partai Golkar tentu melemahkan posisi tawar Ridwan Kamil di PDIP. Meskipun Ridwan Kamil telah ‘berinvestasi’ ke PDIP melalui pembangunan patung Soekarno yang kontroversial itu karena banyak ditentang kalangan Islam Jawa Barat.
Selain itu, belum ada jaminan majunya RK bisa memecah suara pasangan Anies-Cak Imin. Belum tentu pula pasangan GP-RK bisa merebut pemilih Prabowo Subianto di Jawa Barat.
RK “jago” dalam menjuarai hasil survei di Jawa Barat. Tentu saja hasil survei tersebut sebelum Muhaimin Iskandar digandeng Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden.
Dengan bergabungnya PKB bersama Partai NasDem dan PKS dalam Koalisi Anies-Cak Imin diprediksi akan mengubah konstelasi politik di Jawa Barat.
Gerbong warga NU Jawa Barat diprediksi akan ramai-ramai ke pasangan Anies-Cak Imin. Sementara RK mengandalkan suara dari pemilih PPP untuk mengambil suara umat Islam Jawa Barat khususnya warga NU yang berafiliasi dengan PPP.
Tanpa RK pun PPP sudah berkoalisi dengan PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Meskipun PPP berharap Sandiaga Uno yang dilirik Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Perubahan konstelasi inilah yang menyebabkan Megawati Soekarnoputri seperti ragu menduetkan Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil. Malah muncul kembali nama Menkopolhukam Mahfud MD menjadi bakal calon wakil presidennya Ganjar Pranowo.
Partai Golkar saat ini masih bersama Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. “Ya nanti akan ada pembicaraan (proyeksi RK ke depan). Di saat sekarang, Golkar konsentrasi pada Koalisi Indonesia Maju,” sebut Airlangga Hartarto.
Agak sulit juga Megawati Soekarnoputri menerima RK tanpa dukungan Partai Golkar. Belum tentu siginifikan suara Ganjar-RK bertambah di Jawa Barat tanpa Partai Golkar.
Adanya tarik menarik antara PDIP dan Presiden Jokowi. PDIP menginginkan Partai Golkar bergabung bersama koalisinya. Sementara kekuatan elit politik tertentu, Partai Golkar tetap berada di Koalisi Indonesia Maju mengusung Prabowo Subianto.
Akankah breaking news Ridwan Kamil benar-benar good news bagi RK dan pendukungnya. Duet Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil?
Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 26 Shafar 1445/12 September 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis