News  

Para Jenderal di Pertemuan SBY-Prabowo di Hambalang: Wiranto Hingga Agum Gumelar

Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Mereka bertemu di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Minggu (17/9) sore.

Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan acara hari ini adalah menerima secara resmi pernyataan dukungan dari Partai Demokrat terhadap Prabowo sebagai bacapres 2024.

“Intinya acara di Hambalang ini menyatakan bahwa kita menerima dengan rasa syukur gembira suka cita Alhamdulillah bahwa Partai Demokrat hari ini secara resmi menyatakan dukungannya kepada Pak Prabowo untuk menjadi calon presiden di 2024,” kata Viva.

Ada pemandangan menarik pertemuan ini. Prabowo menggunakan kemeja biru seperti yang digunakan SBY. Namun, Prabowo menggunakan kemeja biru tua sedangkan SBY menggunakan biru muda.

Selain itu, para purnawirawan jenderal TNI turut hadir dalam pertemuan SBY-Prabowo. Mereka adalah Jenderal (Purn) TNI Wiranto, Jenderal (Purn) TNI Agum Gumelar hingga Letjen (Purn) TNI Lodewijk F Paulus.

Viva Yoga Mauladi yang ikut dalam pertemuan, menerangkan alasan dukungan Demokrat ke Prabowo. Menurut Viva, SBY menyampaikan ada rasa kedekatan dengan Prabowo karena pernah sama-sama digembleng di Lembah Tidar saat masih sama-sama di Akademi Militer.

“Pak SBY menyatakan bahwa Pak Prabowo nyaman, sama-sama sebagai saudara dari keluarga besar di Tidar dan selama ini pernah menyatakan dukungan kerja sama di pilpres sebelumnya,” kata Viva.

Hingga pukul 18.00 WIB, pertemuan SBY-Prabowo masih berlangsung. SBY didampingi putranya sekaligus Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Waketum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Para ketua umum dari parpol Koalisi Indonesia Maju juga hadir dalam pertemuan ini.
Mereka adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Penasihat PAN Hatta Rajasa, Waketum PAN Yandri Susanto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Waketum Golkar Lodewijk F Paulus.

“Pak SBY empat mata dengan Pak Prabowo. Lalu pertemuan para pemimpin dua partai: Demokrat dan Gerindra. Usai itu, para Ketum partai lain dan jajaran bergabung,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Demokrat, Rachland Nashidik.(Sumber)