News  

Mahfud MD: Jangan Golput Hanya Karena Alasan Enggak Ada Calon Yang Bagus!

Menkopolhukam Mahfud MD mengingatkan pemilih muda tak sampai golongan putih (golput) di Pemilu Serentak 2024. Sayang suaranya.

Ia mengingatkan, pemimpin yang terpilih menentukan arah bangsa selama lima tahun ke depan, bahkan bisa berdampak pada tahun-tahun berikutnya.

Mahfud pun meminta anak muda tak golput dengan alasan tak ada calon yang baik di pemilu. Sebab menurutnya calon-calon, siapa pun yang akan pilih, sudah terverifikasi oleh penyelenggara pemilu.

“Jangan sampai golput dengan alasan tidak ada yang bagus calonnya. Jangan bersikap seperti itu,” kata Mahfud yang hadir virtual diskusi di Universitas Brawijaya, Kamis (7/12).

“Semua calon yang ada sekarang ini, baik di pemilihan presiden dan wapres maupun pemilihan legislatif itu sudah diseleksi melalui tahapan-tahapan yang diatur oleh peraturan undang-undang. Inilah calon yang ada dan saudara sekalian diminta untuk memilih,” imbuh dia.

Mahfud melanjutkan, pemimpin pasti ada yang terpilih meski hanya dipilih sebagai kecil masyarakat. Tetapi masyarakat yang golput tetap harus mengikuti kebijakan yang terpilih.

Sehingga menurutnya, akan lebih baik sosok terpilih memimpin karena dipilih banyak orang.
“Memilih itu tetap harus lahir dari pemilu pada saatnya periode kepemimpinan sudah habis. Anda memilih atau tidak memilih, pemimpin tetap akan lahir. Artinya dilahirkan oleh mereka yang memilih meskipun hanya sedikit pemilihnya,” ujar Mahfud.

“Mereka yang tidak ikut memilih tetap terikat kepada keputusan mereka yang terpilih dalam pemilu. Karena itu, hendaknya generasi muda dapat menggunakan haknya untuk memilih, agar bisa ikut menentukan warna kepemimpinan negara, warna perwakilan negara di masa 2024-2029,” tambah dia.

Cawapres nomor urut 03 itu menambahkan, jika anak muda banyak yang memilih, maka membuktikan tinggal kedewasaan Indonesia. Mahfud pun menekankan golput itu akan sangat merugikan, sebab satu suara sangat besar bagi masa depan bangsa.

“Anak muda yang tidak golput menandakan kematangan berpikir dan bersikap. Program-program yang ditawarkan oleh para calon pemimpin ke depan tentu akan memerlukan analisa dan cara berpikir yang tepat bagi saudara, sehingga akan melatih kedewasaan saudara dalam menentukan pilihan politik,” ujar dia.

“Anak muda yang tidak golput akan belajar tanggung jawab sebagai warga negara. Pilihan politik boleh berbeda. Kalau pilihan kita menang, kita wajib menjaga sekaligus mengkritisinya jika menyimpang dari tujuan awalnya. Apabila kalah juga tidak boleh anarkis, tetap ikut mengontrol pemerintahan sesuai jalur konstitusi,” pungkas dia.(Sumber)