Persiapan Panjang, Persaingan Di Indonesia Terbuka 2019 Diprediksi Ketat

Pelatih pelatnas PBSI ganda putra, Herry Iman Pierngadi, memprediksi persaingan Indonesia Terbuka 2019 lebih ketat. Sebab, pebulutangkis memiliki masa persiapan cukup panjang.

Indonesia Terbuka berlangsung di Istora, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, 16-21 Juli. Menuju turnamen BWF World Tour Super 1000 itu, pemain top dunia memiliki waktu persiapan yang panjang, yakni sekitar satu bulan.

Termasuk Kevin Sanjaya dkk, selepas Piala Sudirman dan Australia Terbuka, mereka bisa lebih fokus untuk membenahi berbagai kekurangan. Herry melihat ada keuntungan dan kerugian dari periode panjang persiapan itu.

“Sudah pasti ketat karena semua pemain yang ikut Indonesia Terbuka masa persiapanya cukup semua,” kata Herry di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (17/6/2019).

“Kalau biasanya persiapan sedikit, mereka harus menjalani turnamen negara sambungan (turnamen beruntun), nah kalau ini kita punya waktu sekitar satu bulan tentu yang main tenaga dan pikirannya lebih segar,” ujar dia kemudian.

Tapi, menurut pelatih yang dijuluki fans bulutangkis coach Naga Api itu, Indonesia memiliki keuntungan lebih besar karena dukungan suporternya.

“Kami punya dukungan yang besar dari suporter. Saya pernah dikasih pandangan oleh psikolog. Kalau kita membantu teman, kalau kita fokus, tepuk tangan, mata kita ke dia, energi kita ke dia, itu bisa lebih. Jadi seperti mentransfer energi positif,” Herry menjelaskan.

“Jadi kalau (suporter) fokus bantu dia (pemain), mereka bisa jadi semangat, tak ada habis-habisnya. Apalagi di Istora energinya positif semua,” kata dia. [detik]