Menjadi Pemimpin Nasional Harus Ikhlas Memimpin dan Melepaskan Kepemimpinan

Menjadi Pemimpin Nasional Harus Ikhlas Memimpin dan Melepaskan Kepemimpinan Radar Aktual

Menjadi pemimpin nasional juga termasuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar plus jadi menteri harus Ikhlas menjadi pemimpin. Ikhlas memimpin ini penting juga ketika harus melepas kepemimpinannya karena Kepemimpinann bukan milik kita, dengan landasan sebagai berikut :

1. Kadang kita berfikir kitalah yang telah berbuat terbaik untuk Partai Golkar dan bangsa ini, sisi lain justru sudah dipercaya menjadi ketua umum DPP Partai Golkar, ketua DPD provinsi atau ketua DPD kabupaten/ kota atau ketua PK Partai Golkar justru harus berterima kasih. Bukan kita yang telah berbuat untuk Golkar tapi kita diberi kepercayaan oleh Golkar menjadi pemimpin.

2. Dengan kita diberi kepercayaan oleh Golkar menjadi pemimpin maka akan banyak dampak sosial kita terima, jabatan lain dan kedudukan, sehingga bisa berbuat banyak untuk bangsa dan masyarakat.

3. Sehingga bukan Golkar berterima kasih kepada pemimpinnya justru kita yang harus berterima kasih kepada Partai Golkar karena kesempatan yang sudah diberikan oleh Partai Golkar kita menjadi pemimpin.

4. Benefit yang tidak langsung ketika seseorang menjadi Pimpinan Partai Golkar maka secara Intangible dan atau seandainya dirupiahkan dalam saham investasi akan menjadi tak terhingga, maka sumbangsih Partai Golkar terhadap pemimpinnya karena kepercayaan dan peluang yang diberikan cukup besar.

5. Dengan landasan tersebut maka Kepemimpinan kita sebagai pemimpin partai Golkar di semua tingkatan itu milik Golkar bukan milik kita, sehingga ketika masanya sdh selesai kepemimpinan kita harus Ikhlas melepaskan kepemimpinan dan secara organisasi menyiapkan dengan baik tata cara pergantian kepemimpinannya.

6. Dan kita juga tidak bisa berdalih kita yang berjasa terhadap partai karena telah berjuang sehingga harus terus melanjutkan kepemimpinan, karena pendahulu kita mungkin ada yang lebih berjasa terhadap partai Golkar dan sekali lagi bukan kita yang telah berjasa sebagai Pemimpin Golkar tapi Golkarlah yang telah memberikan jasa kepada kita kesempatan kepercayaan dalam mengandi dan berbuat untuk bangsa dan masyarakat, jadi Golkar yang berjasa kepada kita bukan kita yang berjasa kepada Golkar.

7. Sehingga bagi para Pemimpin Golkar kita harus Ikhlas menjadi pemimpin atau melepas kepemimpinan kita, bila saatnya sdh munas bukan berdebat apapun. Susun kepanitiaan munas dan persiapkan Munas dan laksakan munas Golkar 2019 secepatnya karena dibutuhkan tahapan teknis serius pelaksanaanya.

Dr. Ilyas Indra, Ketua Harian DPD II Partai Golkar Kota Depok