Pembalap Pertamina Enduro VR46, Marco Bezzecchi Ngaku Tak Nyaman Dengan Motor Desmosedici GP23

Marco Bezzecchi mengaku tak puas dengan hasil yang didapatnya dalam tes resmi pertama MotoGP 2024 di Malaysia pekan ini. Rider Pertamina Enduro VR46 Ducati itu merasa tak nyaman menunggangi motor anyarnya, Desmosedici GP23, yang menurutnya banyak mengalami masalah.

Bezzecchi merupakan penantang gelar juara hingga menjelang akhir musim MotoGP 2023 lalu meski akhirnya harus puas finis di peringkat tiga klasemen. Oleh karenanya, dia diprediksi bakal kembali bertarung di papan atas pada musim 2024 mendatang.

Namun dalam tes resmi pertama MotoGP 2024 di Malaysia pekan ini, segalanya seakan berjalan tak sesuai harapan untuk Bezzecchi. Dia hanya mampu berada di peringkat 15 dengan selisih 1,185 detik dari waktu tercepat yang dicatatkan sang juara bertahan, Francesco Bagnaia.

Murid Valentino Rossi itu menjadi satu-satunya pembalap yang gagal memperbaiki catatan waktunya pada hari terakhir tes di Sirkuit Sepang itu setelah meraih angka terbaiknya di hari kedua. Dia pun menjadi satu-satunya rider Ducati yang menyelesaikan tes di luar 10 besar. Bahkan, dia mengalami dua kali kecelakaan saat mencoba untuk mempertajam waktunya.

Bezz -sapaan Bezzecchi- pun tak menampik bahwa dirinya sangat tidak puas dengan hasil tes pertama MotoGP 2024 ini. Pasalnya, dia tak nyaman menunggangi motor barunya yang merupakan spek tahun lalu, yakni Ducati Desmosedici GP23 serta banyak masalah menghampiri di luar ekspektasinya.

“Saya sama sekali tidak puas dengan tes ini. Saya tidak merasa nyaman dengan motornya dan saya mengalami lebih banyak masalah daripada yang saya perkirakan,” kata Bezzecchi dilansir dari Motosan, Minggu (11/2/2024).

Mesinnya berbeda dan saya menderita, saya tidak bisa menyalurkan tenaganya dengan baik. Fase pengeremannya juga berbeda dan saya tidak bisa merasakan roda depan dengan baik. Saya kesulitan masuk dan keluar tikungan,” imbuhnya.

Hasil tersebut jelas mengecewakannya karena tahun lalu dengan motor spek 2022, Bezzecchi bisa bersaing di papan atas. Bahkan, dia memenangkan balapan dan sempat memimpin klasemen.

Rider asal Italia itu pun berharap dirinya dan timnya mampu mendapatkan jalan keluar untuk menangani semua permasalahannya itu. Dia tak putus asa karena ini baru permulaan dan masih ad ates kedua di Qatar pada 19-20 Februari mendatang.

“Saya berharap dapat menemukan solusi yang tepat dan landasan yang kukuh untuk membalap, mengingat ini hanyalah permulaan,” pungkas pembalap berusia 25 tahun itu.(Sumber)